Penghargaan tersebut diberikan Budi Karya langsung kepada ayah dan ibu Agung yang didatangkan langsung dari Sentani, Jayapura.
“Kisah Almarhum Agung merupakan salah satu bukti nyata implementasi nilai-nilai kemanusiaan dan keselamatan penerbangan. Almarhum Agung telah menginspirasi kita semua dengan aksi heroiknya memandu Pesawat Batik Air ID 6231 rute Palu-Makassar di tengah guncangan gempa di Palu dan sekitarnya,” terang Budi Karya di Gedung Pancagatra Dwiwarma Purwa, Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia, Jakarta, Kamis (4/10/2018).
Budi Karya menambahkan, apa yang dilakukan Agung merupakan bentuk tanggung jawab seorang Air Traffic Controller (ATC).
"Ini luar bisa ada yang mengancam dirinya dengan adanya gempa dan dengan kejadian itu Mas Agung tetap bertahan untuk melangsungkan proses penerbangan Batik Air saat itu," imbuh dia.
Selain penghargaan tersebut, Budi Karya juga telah meminta izin kepada ayah dan ibu Agung agar sang anak bisa dimakamkan kembali di Taman Makam Pahlawan (TMP) Makassar.
Ayah dan ibu Agung pun bersedia jenazah anaknya dimakamkan kembali di TMP Makassar. Tak hanya itu, Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang pun menyetujui usulan dan permintaan Budi Karya itu.
"Saya sudah rapat dengan Pak Yohanes (ayah Agung) dan beliau setuju untuk Agung dimakamkan kembali di Makassar. Mengenai waktu, kami serahkan kepada Pak Yohanes dan Insya Allah saya hadir di sana," sambung Budi Karya.
Sementara itu, Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto mengapresiasi penganugerahan penghargaan tersebut kepada Agung.
“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri Perhubungan atas penghargaan Adikarya Dirgantara Pralabda yang diberikan kepada karyawan AirNav Indonesia yang gugur dalam menjalankan tugasnya, yakni memastikan keselamatan penerbangan,” tutur Novie.
Sebelumnya, AirNav Indonesia juga telah menaikkan pangkat Almarhum Agung sebanyak dua tingkat dan beberapa apresiasi lain kepada keluarga Almarhum
Selain penghargaan tersebut, pemerintah juga turut memberikan manfaat pensiun bagi ahli waris Agung berupa uang senilai lebih dari Rp 800 juta dan 25 gram emas batangan.
"Selain itu, kepada kedua saudara kandung Agung akan kami berikan kesempatan untuk bergabung menjadi personel layanan navigasi penerbangan AirNav Indonesia, bahkan kebutuhan training dan pendidikan untuk sekolah lalu lintas penerbangan akan kami fasilitasi," pungkas Novie.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/04/131805626/menhub-anugerahkan-adikarya-dirgantara-pralabda-untuk-petugas-atc-yang