Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menko Darmin: Perang Dagang AS-China Bakal Semakin Ruwet

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution memprediksi tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China bakal makin meninggi.

Hal itu kemudian akan berimbas pada ketidakstabilan perekonomian global dan tentunya berdampak pada perekonomian dalam negeri.

"Perang dagang masih akan jalan karena perang dagangnya bukan makin reda, tetapi mereka makin variatif, makin dikembangkan dengan macam-macam cara sehingga tidak sekedar kenakan tarif," jelas Darmin di Gedung Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Jumat (5/10/2018).

Atas dasar hal tersebut, Darmin pun memperkirakan perang dagang antara AS dan China akan semakin runyam ke depannya.

"Jadi semakin runyam, semakin ruwet, makin ruwet sehingga kalau kita lihat mid term election selesai apa (Presiden AS Donald) Trump masih begitu itu kita belum tahu," ucap dia.

Oleh karena itu, kata Darmin, pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah jangka menengah untuk bisa meghadapi itu semua.

"Langkah-langkahnya tidak lagi sekedar jangka pendek. apa saja itu ya tunggu saja nanti kita akan jelaskan," pungkas Darmin.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/05/115709726/menko-darmin-perang-dagang-as-china-bakal-semakin-ruwet

Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke