Adapun untuk mengatasi kasus perdaganan manusia yang banyak terjadi di NTT, Hanif mengatakan, pemerintah berupaya mengatasinya dengan program desa migran produktif (Desmigratif).
“Ini program yang sederhana, tapi intinya bagaimana bisa memberikan pelayanan dan perlindungan sejak dari desa. Karena kalau perlindungannya dari desa, resiko juga bisa kita kurangi,” tambah Menaker.
Menutup sambutannya, Menaker meminta dukungan dari seluruh instansi terkait serta warga desa untuk bisa menghidupkan program Desmigratif ini.
Kunjungi Desa Kantong TKI di NTT, Menaker Hanif Terharu
Menaker sendiri datang ke desa tersebut pada Selasa (9/10/2018).
“Kalau bekerja ke luar negeri, bapak ibu sekalian, ada tiga hal yang harus disiapkan. Siap mental, siap skill (keahlian) dan siap bahasa,” terang Menaker.
Kalau misalnya tiga hal tersebut belum siap, Menaker menegaskan, lebih baik jangan berangkat dan di rumah saja. Ini penting, karena ketiga hal tersebut merupakan salah satu bentuk perlindungan pekerja migran Indonesia di luar negeri.
Adapun untuk mengatasi kasus perdaganan manusia yang banyak terjadi di NTT, Hanif mengatakan, pemerintah berupaya mengatasinya dengan program desa migran produktif (Desmigratif).
“Ini program yang sederhana, tapi intinya bagaimana bisa memberikan pelayanan dan perlindungan sejak dari desa. Karena kalau perlindungannya dari desa, resiko juga bisa kita kurangi,” tambah Menaker.
Menutup sambutannya, Menaker meminta dukungan dari seluruh instansi terkait serta warga desa untuk bisa menghidupkan program Desmigratif ini.