"Untuk pengiriman ikan, kita nunggu ketersediaan cold storage. Kita nunggu semuanya siap," ujar Kepala Badan Karantina Kementerian Kelautan dan Perikanan, Rina di Jakarta, Jumat (12/10/2018).
Rina mengatakan, ruang penyimpanan di Palu rusak akibat bencana. Sementara ikan tak bisa disimpan di luar cold storage berlama-lama. Ikan yang dikirim dari Jakarta ke Palu dan sekitarnya tak sekaligus 48 ton. Ikan akan dikirim secara bertahap.
"Kita juga masih hitung berapa masyarakat yang membutuhkan dan berapa yang diperlukan setiap kali masak," kata Rina.
"Di Indonesia sudah siap, sudah ada kapalnya. Tinggal kirim saja," lanjut dia.
Rina mengatakan, ikan tersebut merupakan milik satu perusahaan asing yang melakukan karantina di Indonesia. Namun, ternyata perusahaan itu tidak memenuhi ketentuan karantina sehingga ikan tersebut harus dikembalikan. Perusahaan tersebut tak sanggup mengembalikan 48 ton ikan itu.
"Ketentuannya dikembalikan ke negara asalnya atau dikasih ke Indonesia, kemudian dimusnahkan," kata Rina.
Namun, akan sangat disayangkan jika ikan sebanyak itu dimusnahkan begitu saja. Apalagi, pemerintah mendorong agar masyarakatnya banyak mengkonsumsi ikan. Akhirnya KKP meminta persetujuan perusahaan itu untuk menyerahkan ikannya ke Indonesia dan disalurkan ke korban bencana Sulteng.
"48 ton ini kita cek masih bagus kualitasnya. Akhirnya kita minta kesediaan dia kasih ke negara, nanti KKP yang akan menyalurkan," kata Rina.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/12/171939326/kkp-akan-kirim-48-ton-ikan-untuk-korban-bencana-di-palu
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan