Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Soal Jiwasraya, OJK Sudah Beri Peringatan Sejak Awal Tahun

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku telah memberi peringatan terhadap manajemen perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Jiwasyara sejak kuartal I tahun 2018 ini. Pasalnya, OJK menemukan ketidakberesan jumlah premi yang diterima oleh Jiwasraya sejak awal tahun.

Sebab, ketika sudah memasuki bulan keempat kuartal I 2018, jumlah premi yang diterima oleh Jiwasraya hanya sebesar Rp 3 triliun. Padahal di tahun 2018 lalu, total premi yang diterima Jiwasraya sebesar Rp 21,9 triliun.

"Kita itu berdasarkan laporan bulanan, pendapatan preminya itu turun tajam sejak Januari 2018. Kan manajemen ganti itu Januari 2018 kan, everybody knows," ujar Deputi Komisioner Pengawas IKNB II OJK M Ichsanuddin ketika ditemui awak media, Kamis (18/10/2018).

Lebih lanjut Ichsanddin mengatakan, hingga saat ini premi yang diterima oleh Jiwasraya bahkan tidak mencapai Rp 8 triliun. Adanya selisih antara jumlah premi yang diterima dan polis yang harus dibayarkan inilah yang memicu masalah likuiditas.

Perusahaan mengalami permasalahan likuiditas karena pemegang polis ramai-ramai mengambil uang mereka beserta return yang dijanjikan Jiwasraya.

"Jangankan asuransi, bank saja kalau ramai-ramai diambil tabungannya sama deposito, enggak ada duit. Kan duitnya disalurkan ke kredit jangka panjang, akan mengalami masalah likuiditas. Ini masalahnya seperti itu," jelas Ichsanuddin.

Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama Jiwasraya Asmawi Syam mengatakan, saving plan yang jatuh tempo dan tidak bisa dilunasi Jiwasraya saat ini berjumlah Rp 802 miliar.

"Produk ini dijual lewat sejumlah bank, yang bertindak sebagai mitra distributor," sebut Asmawi seperti dilansir Kontan.co.id, Kamis (11/10/2018).

Jiwasraya saat ini tengah menghadapi tekanan likuiditas. Alhasil penyedia asuransi jiwa ini menunda pembayaran polis jatuh tempo yang dipasarkan bank (bancassurance) yang sedianya jatuh tempo Oktober ini.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/18/140221226/soal-jiwasraya-ojk-sudah-beri-peringatan-sejak-awal-tahun

Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke