Menteri Susi: Jangan Melulu Presentasi, tetapi Tindakan Nyata untuk Laut

Dalam sambutannya, Menteri Susi berharap konferensi memunculkan komitmen yang bisa dilacak dan diukur serta tindakan nyata untuk keberlangsungan dan kesehatan laut.

"Saya berharap kali ini Our Ocean Conference 2018 tidak hanya menghadirkan pembicaraan dan presentasi, tetapi lebih banyak mengundang tindakan untuk membuat lautan kita lebih sehat dan lebih berkelanjutan kondisinya," ujar Menteri Susi.

Meneri Susi menyatakan, Indonesia merasa terhormat menjadi tuan rumah Our Ocean Conference 2018 ke-5 yang berlangsung 29-30 Oktober 2018.

Konferensi ini diikuti berbagai pemangku kepentingan terkait kelautan dunia.  Jumlah peserta dari organisasi masyarakat sipil dan pengusaha jumlahnya seimbang dengan jumlah delegasi pemerintah.

"Ini menunjukkan bahwa, konferensi diharapkan bisa mendorong kemitraan banyak pihak dengan satu tujuan untuk menyelamatkan lautan dari bermacam ancaman," ujarnya.

Berdasarakan catatan, panitia OOC 2018 telah menerima lebih dari 1.500 peserta terdaftar. Jumlah ini melampaui target awal sekitar 1.000 peserta.

Samudera Kita, Warisan Kita

Dalam penyelenggaraan OOC 2018 ini, Indonesia  memperkenalkan tema besar: Samudera Kita, Warisan Kita.

"Kami memilih tema ini karena kami menyadari bahwa tindakan yang kami ambil hari ini akan menentukan bagaimana kami mewariskan lautan untuk generasi masa depan kami," ujar Menteri Susi.

Selama OOC 2018, sesi pleno akan mengemukakan enam bidang aksi, yaitu Kawasan Perlindungan Laut, Perubahan Iklim, Keamanan Maritim, Polusi Laut, Perikanan Berkelanjutan, dan Ekonomi Biru Berkelanjutan.

Akan ada lebih dari 50 Ocean Talks. Juga akan ada lebih dari 20 acara untuk diskusi mendalam tentang cara menyelamatkan lautan.

"Kami juga akan melihat komitmen baru yang diumumkan selama dua hari ke depan. Komitmen yang bisa dilacak dan diukur tingkat kemajuannya," ujar Menteri Susi.