Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mentan: Peternak Lokal akan Penuhi Kebutuhan Daging Sapi dalam Negeri

Hal itu Mentan Amran katakan saat membuka kontes ternak dan panen pedet (anak sapi)  terbesar di Indonesia pada 2018 di Pasar Induk Puspa Agro, Sidoarjo Minggu (28/10/2018). 

Tercatat pada kontes yang digelar Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo ada sebanyak 2.500 ekor lebih sapi hasil program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus SIWAB) yang dipamerkan. 

"Kami bangga pada peternak Indonesia yang bersemangat mengembangkan sapi nasional, sehingga populasinya meningkat, lebih berkualitas, dan menyejahterakan peternak," kata Amran dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.

Amran menerangkan Upsus SIWAB merupakan salah satu terobosan yang dilakukan pemerintah untuk mempercepat peningkatan populasi sapi di dalam negeri. Melalui strategi optimalisasi pelaksanaan inseminasi buatan (IB), Upsus SIWAB dilaksanakan di 34 provinsi.

"Dalam pelaksanaannya, Kementan memberikan gratis semen beku beserta alat dan sarana prasarana, serta biaya operasional kepada peternak. Selain itu, juga diberikan pelayanan gratis dalam penanganan sapi betina yang mengalami gangguan reproduksi," terang Amran.

Untuk diketahui, sejak pelaksanaan Upsus SIWAB pada 2017 hingga Kamis (25/102018) sudah lahir 2.325.977 ekor dari indukan sapi milik peternak.

Dalam 6 bulan ke depan, diprediksi akan bertambah lagi danmencapai kurang lebih 3,5 juta eko. Prediksi ini berdasarkan catatan anak sapi yang lahir dan masih ada banyak sapi yang bunting, saat ini.

Adapun terkait realibitas dan validitas kinerja Upsus Siwab secara nasional tidak perlu diragukan lagi. Ini karena seluruh pelaporannya sudah terverifikasi, terlaporkan, dan tercatat dalam iSIKHNAS (Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional terpadu) milik Kementan.

Dengan adanya loncatan peningkatan populasi, maka diharapkan porsi produksi daging sapi di dalam negeri meningkat. Alhasil bisa menambah usaha sapi berskala usaha komersil sehingga kesejahteraan peternak bisa terwujud.

Amran menyebutkan, secara ekonomi Upsus SIWAB telah menciptakan nilai tambah yang besar untuk peternak. Jika anak sapi lepas sapih rata-rata seharga 8 juta rupiah, maka akan diperoleh nilai ekonomis sebesar Rp 18,61 triliun.

"Nilai yang sangat fantastis mengingat investasi program Uspsus Siwab 2017 – 2018 hanya sebesar Rp. 1,41 triliun, sehingga ada kenaikan nilai tambah di peternak sebesar 17,2 Triliun rupiah," terang Amran.

Hasilkan sapi berkualitas

Selain percepatan dalam peningkatan populasi sapi di dalam negeri, Upsus SIWAB juga telah mampu menghasilkan sapi-sapi yang berkualitas dengan peningkatan kualitas sumber daya genetik ternak sapi.

"Ini contoh petani cerdas, dengan inseminasi buatan gratis, populasi sapi naik sekaligus berkualitas. Harga dan bohot baru lahir saja bisa setara dari sapi lokal usia 3 tahun," terang Amran.

Kementan pun menargetkan kelahiran 1.000 pedet Belgian Blue pada 2019 baik melalui IB maupun transfer embrio.

Berkat kerja keras dan capaian tersebut, Mentan memberikan apresiasi kinerja terhadap peternak teladan, petugas inseminator, Petugas Pemeriksa Kebuntingan (PKb), dan dokter hewan berprestasi, serta pelayanan pemerintah daerah dalam pelaksanaan Upsus SIWAB.

Tidak hanya mereka yang mendapat apresiasi, kata Mentan Amran, Provinsi Jawa Timur, mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo terkait pertambahan populasi sapi yang jauh di atas rata-rata nasional.

"Kelahiran sapi hasil Upsus SIWAB untuk Provinsi Jawa Timur mencapai 1,3 juta ekor dalam setahun. Kalau ada 5 provinsi seperti Jawa Timur, selesai persoalan kebutuhan daging sapi Indonesia," tutup Amran.

Berangkat dari hal itu, dengan dukungan program yang konsisten Mentan Amran pun optimis pengembangan peternakan rakyat akan mampu mendorong peningkatan nilai tambah dan daya saing usaha peternak. Hasilnya kesejahteraan peternak pun meningkat. 

Kontes ternak sapi

Pada kontes ternak tersebut, hadir seluruh peternak dari Indonesia memamerkan pedet dan sapi kebanggan mereka.

Salah satu sapi yang menarik perhatian pengunjung adalah sapi jantan ekstrim hasil inseminasi buatan.  Bobotnya yang mencapai 1 ton lebih membuat pengunjung penasaran ingin melihatnya. 

Sapi lain yang menarik perhatian pengunjung adalah sapi jenis Belgian Blue hasil Tranfer Embrio. Ini karena sapi tersebut memiliki perototan besar dan beratnya bisa mencapai di atas 1,2 – 1,6 ton.

Perlu diketahui, Belgian Blue bukanlah sapi biasa pada umumnya. Ini sebab pertambahan bobot badannya per hari bisa mencapai 1,2 - 1,6 kilogram (kg).

Sementara itu, Mentan Amran sendiri terpicut dengan salah satu sapi ekstrim pemenang lomba kontes ternak hasil inseminasi buatan pada 2018. Sapu dengan bobot  lebih dari 1 ton harga jualnya mencapai Rp 200 juta per ekor. 

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/28/222948226/mentan-peternak-lokal-akan-penuhi-kebutuhan-daging-sapi-dalam-negeri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke