Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Milenial, Hindari 4 Hal Ini Saat Menggunakan Kartu Kredit

Di Indonesia, walau sudah hadir cukup lama, kartu kredit sejauh ini nyatanya memang belum terlalu akrab dengan masyarakat . Indikasinya adalah dari rasio jumlah kartu kredit yang beredar dengan total populasi Indonesia.

Jumlah kartu kredit yang beredar di Indonesia sampai akhir Agustus 2018 mencapai 17,28 juta unit. Angka ini relatif stagnan sejak November 2017 yang kala itu jumlah kartu kredit beredar sudah mencapai 17 juta unit kartu kredit.

Bandingkan dengan total populasi di Indonesia yang sudah mencapai seperempat miliar jiwa.

Walau jumlah kartu kredit terbilang masih kecil bila dibandingkan jumlah penduduk, kartu kredit nyatanya cukup banyak menjadi alat transaksi andalan. Menurut Bank Indonesia, sepanjang tahun ini hingga akhir Agustus 2018, total nilai transaksi pemakaian kartu kredit mencapai Rp178,72 triliun.

Nah, baru-baru ini, perusahaan personal finance multinasional yang berpusat di Amerika Serikat Credit Karma, merilis temuan yang mengejutkan. Anak milenial di Amerika Serikat banyak yang terjerat utang kartu kredit hanya karena enggan dianggap tidak gaul. Wah!

Credit Karma menyurvei sekitar 1.045 responden dan menemukan beberapa data menarik. Hampir 40 persen milenial di negeri Paman Sam tersebut rela berutang memakai kartu kredit agar tetap bisa diterima oleh lingkungan pertemanan mereka. 

Memakai kartu kredit tanpa perhitungan yang matang bisa menjadi boomerang finansial, tak terkecuali bagi Anda yang terhitung pemula memegang kartu kredit. Bagaimana supaya kartu kredit bisa memberi manfaat yang optimal bagi kehidupan finansial Anda?

Berikut 4 kebiasaan buruk yang harus Anda hindari dalam memakai kartu kredit seperti ditulis oleh HaloMoney.co.id:

1. Memakai kartu kredit serampangan

Kebanyakan masalah finansial akibat kartu kredit berpangkal pada satu kesalahan umum: memakai kartu kredit tanpa rencana dan hitungan jelas sekadar untuk keperluan konsumtif.

Asal gesek kartu kredit demi bisa membeli ini itu yang ditawarkan oleh para merchant akan sangat berbahaya ketika dilakukan tanpa memikirkan satu hal penting: yakin nanti ada uang untuk membayar semua yang Anda beli tersebut?

Ingat, bunga kartu kredit mahal. Bila tagihan datang dan Anda tidak mampu membayar 100 persen, otomatis Anda akan terkena bunga yang mahal mencapai 27 persen setahun! Maka itu, setiap kali Anda menggesek kartu kredit untuk bertransaksi, pastikan Anda memiliki uang untuk dibayarkan ketika tagihan datang kelak.

2. Terlalu sering membayar minimum payment

Kartu kredit milenial memang memungkinkan penggunanya membayar tagihan dalam nilai minimal. Saat ini, besar minimum payment yang diperbolehkan oleh bank adalah sebesar 10%. Ini berarti, saat Anda memiliki tagihan Rp 5 juta, Anda diperbolehkan hanya membayar senilai Rp 500.000 saja.

Tetapi, kemudahan itu tidak gratis. Sisa tagihan sebesar Rp 4,5 juta akan dikenakan bunga tinggi yang harus Anda bayarkan ketika tagihan bulan berikutnya datang. Ini akan menjadi pintu masuk dari petaka finansial yang serius.

Mengapa demikian? Bunga kartu kredit milenial sangat mahal,  mencapai 2,25 persen per bulan atau 27 persen per tahun. Bila pada tagihan berikutnya Anda kembali membayar minimum payment, bunganya akan terus menggulung dan bisa-bisa Anda semakin tidak sanggup membayarnya.

Maka itu, biasakan memakai kartu kredit dengan disiplin sesuai kemampuan bayar, sehingga setiap kali tagihan datang, Anda bisa membayarnya 100 persen supaya tidak perlu membayar bunga.

3. Menganggap kartu kredit sebagai dana darurat

Kartu kredit memiliki fitur tarik tunai atau cash advance yang memungkinkan pemiliknya menarik uang dari ATM sebagaimana cara kerja kartu debit atau kartu ATM. Bedanya, tarik tunai memakai kartu kredit biayanya tidak murah. Setiap menarik dana memakai kartu kredit di ATM, penerbit kartu kredit akan mengenakan biaya, biasanya dalam persentase sekitar 6 persen dari  nominal penarikan atau sebesar minimal Rp 50.000.

Dengan fitur cash advance ini, kartu kredit memang bisa menjadi “penolong” kebutuhan tunai dalam kondisi darurat. Tapi, selalulah ingat bila dana yang Anda tarik memakai kartu kredit adalah dana pinjaman uang online dari bank yang bunganya mahal. Jadi, bijaklah dalam menggunakannya untuk tarik tunai dan pastikan Anda memiliki dana untuk membayar tagihannya kelak.

4. Menjadikan kartu kredit sebagai alasan konsumtif

Godaan kartu kredit memang besar. Banyak orang yang akhirnya terjebak untuk berlaku lebih boros alias konsumtif karena tergoda iming-iming kartu kredit. Misalnya, kartu kredit rajin memberikan diskon ini itu untuk transaksi tertentu.

Banyak orang tak sadar memakai kartu kredit hanya sekadar untuk memburu diskon tersebut, padahal sebenarnya tidak terlalu butuh dengan barang atau jasa tersebut.

Untuk menghindarinya mudah saja, kok. Biasakan setiap bulan memiliki batasan budget berapa yang Anda perbolehkan memakai kartu kredit dan untuk transaksi apa saja. Misalnya, batasi saja kartu kredit hanya untuk acara makan bersama keluarga setiap bulan, atau memakai kartu kredit untuk membayar tagihan rutin.

Dengan batasan, Anda bisa terbantu untuk meminimalisasi pemakaian kartu kredit untuk hal-hal yang tak terencana.

Nah, itulah hal penting yang perlu dipahami perihal pemakaian kartu kredit. Bagaikan pedang bermata dua, tinggal kita bisa menentukan: apakah kartu kredit menjadi alat transaksi yang membantu atau justru menghancurkan keuangan. Anda pilih yang mana?

Artikel ini merupakan konten kerja sama dengan HaloMoney.co.id, isi tulisan diluar tanggungjawab Kompas.com.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/05/070700226/milenial-hindari-4-hal-ini-saat-menggunakan-kartu-kredit

Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke