Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bijaksana dalam Belanja, Ini Tips dari YLKI

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengimbau agar masyarakat Indonesia tetap bijaksana dalam menghadapi rangkaian pesta belanja akhir tahun. Apalagi, saat ini semakin banyak pemain yang berlomba-lomba menggelar diskon paling besar.

Pengurus Harian YLKI Sularsih mengatakan, ketika ingin membeli barang dalam gelaran pesta diskon yang diselenggarakan berbagai e-commerce maupun marketplace di Indonesia, konsumen diharap memperhatikan sejumlah aspek.

"Perhatikan kondisi barang dan baca spesifikasinya. Karena kita tidak melihat barangnya langsung, hanya lewat foto. Perhatikan spesifikasi terutama barang fashion dan elektronik karena yang paling banyak (masalah)," jelas Sularsih kepada Kompas.com, Sabtu (10/11/2018).

Sularsih menambahkan, jika membeli barang elektronik maka perlu juga dilihat distributor atau merchant di marketplace tersebut.

"Kalau (barang) elektronik perhatikan juga distributornya. Marketplace kan hanya etalase istilahnya. Kadang penjual menawarkan harga murah itu karena bukan paket bawaan aslinya, makanya ini perlu ditanyakan dulu," jelas dia.

Kemudian, konsumen diminta membaca dan memahami ketentuan dan cara pembayarannya. Hal ini menghindari akan adanya aturan yang justru akan merugikan konsumen.

"Pastikan bahwa cara pembayaran dan terms and conditions (syarat dan ketentuan)-nya. Jangan sampai barang tersebut didiskon karena mesti menggunakan pembayaran yang seperti apa," papar Sularsih.

Selain itu, yang tak boleh luput adalah bagaimana marketplace atau e-commerce ini berinteraksi dalam menyelesaikan dan menanggapi masalah dari pelanggannnya. Jika berbelanja di marketplace, maka lihat pula merchantnya.

Hal ini bisa dilihat dari riwayat komentar yang ditinggalkan oleh pelanggannya terdahulu.

Sularsih juga mengimbau,agar konsumen tidak tergiur dan mudah tertipu dengan pesan-pesan yang dikirimkan via aplikasi perpesanan mengenai promo-promo tertentu. E-commerce dan marketplace biasanya memberikan pemberitahuan resminya lewat website atau e-mail pribadi konsumen.

"Ketika membeli suatu produk, konsumen itu mendapatkan informasinya dari aplikasi pesan. Diimbau untuk tidak membuka link yang diberikan, karena marketplace biasanya tidak melakukan komunikasi melalui aplikasi perpesanan, tetapi melalui email. Hal ini yang banyak terjadi penipuan dalam belanja online," jelas dia.

Konsumen juga tetap diimbau untuk waspada dengan segala kemungkinan yang terjadi, karena tidak menutup kemungkinan praktek penipuan bisa menyasar semua orang.

"Tidak menutup kemungkinan, karena prakteknya banyak yang menggunakan penipuan melalui cyber," tandas Sularsih.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/11/154500726/bijaksana-dalam-belanja-ini-tips-dari-ylki

Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke