Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Belum Dapat Investor Baru, Kondisi Keuangan Jiwasraya Tidak Berubah

Kondisi itu membuat OJK berhati-hati ambil sikap dan tidak langsung mengumumkannya ke publik, karena Jiwasraya adalah bagian perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Deputi Komisioner Pengawasan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) II OJK Moch Ihsanuddin mengatakan apabila tersebar ke publik akan meresahkan masyarakat dan industri asuransi.

“Awalnya kami tidak mengumumkan ke publik karena berbahaya akan membuat industri bisa bubar dan kami seakan menunjukkan kebobrokan perusahaan asuransi tersebut,” kata Ichsanuddin di Jakarta, Selasa (13/11).

Sampai saat ini, Ihsanuddin menyebut kondisi keuangan Jiwasraya masih sama seperti awal tahun karena belum ada investor baru yang masuk untuk memberikan pendanaan. Disamping itu, pihaknya akan menerima laporan audit perusahaan pada tanggal 31 Desember 2018 atau 30 April 2019.

“Kondisi keuangan perusahaan masih sama. Sedangkan laporan audit Jiwasraya masih menunggu waktunya,” ungkapnya.

Jiwasraya menghadapi tekanan likuiditas sehingga perusahaan menunda pembayaran polis jatuh tempo yang dipasarkan melalui kanal bank atau bancassurance sebesar Rp 802 miliar. Untuk bertanggung jawab, Jiwasraya lebih dulu membayarkan bunga jatuh tempo Rp 96,58 miliar kepada 1.286 polis asuransi JS Proteksi Plan.

Menyusul kondisi Jiwasraya yang tengah menghadapi tekanan likuiditas, Kementerian BUMN kemudian melakukan audit investigasi dan audit customer base. Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Survei dan Konsultan Kementrian BUMN Gatot Trihargo mengatakan bahwa Menteri BUMN Rini Soemarno telah berkoordinasi langsung dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK).

“Kementerian BUMN selaku pemegang saham berkomitmen untuk tetap menjaga keberlangsung usaha dan menjaga kesehatan Jiwasraya,” ungkapnya.

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: OJK: Belum ada investor baru, kondisi keuangan Jiwasraya masih sama

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/14/073000426/belum-dapat-investor-baru-kondisi-keuangan-jiwasraya-tidak-berubah

Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke