Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rasio Pajak Kecil, Prabowo Anggap Indonesia Perlu Belajar dari Zambia

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menganggap pemerintah gagal mengelola perekonomian, termasuk pajak. Ia lantas membandingkan rasio pajak Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain.

Rasio pajak di Thailand sebesar 15,5 persen dan Malaysia 13,7 persen, sementara Indonesia hanya 10,3 persen. Dari data yang disampaikan Prabowo, Zambia memiliki peringkat lebih baik dari Indonesia terkait rasio pajak.

"Zambia juga tax ratio-nya jauh lebih baik dari kita dan mungkin kita perlu belajar dari Zambia," ujar Prabowo di acara Indonesia Economic Forum 2018 di Jakarta, Rabu (21/11/2018).

Prabowo juga membandingkan rasio pajak Indonesia saat ini dengan era Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto. Saat itu, kata dia, rasio pajak Indonesia selalu di atas 14 persen. Bahkan pernah hingga 16 persen.

"Di era Soeharto yang otoriter katanya, tapi tax ratio selalu di atas 14 persen," kata Prabowo.

Oleh karena itu, Prabowo ingin ke depannya Indonesia mampu memperbaiki rasio pajaknya. Sebab, semakin kecil rasio pajak, maka semakin sedikit pula penerimaan negara yang menyebabkan utang semakin besar.

Prabowo mengatakan, menurut pakar Bank Dunia, Indonesia bisa saja mencapai rasio pajak 18-20 persen. Namun, ia menganggap pemerintah saat ini tak mampu mengelolanya.

"Ini 6 persen dari GDP kita kehilangan 60 miliar dollar AS karena inefisien birokrasi dan attitude yang kurang dalam mengelola ekonomi," sebut Prabowo.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/22/060000226/rasio-pajak-kecil-prabowo-anggap-indonesia-perlu-belajar-dari-zambia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke