Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Silang Sengkarut Tol Jakarta-Cikampek...

Baju merah polos yang ia kenakan, nampak basah oleh keringat yang tak henti keluar dari pori-porinya. Sesekali ia telan ludah untuk membasahi kerongkongannya yang kering.

Malam itu, ia baru saja tiba setelah 14 jam lebih melibas aspal Trans Jawa sepanjang 796 km dari Surabaya-Jakarta. Sebenarnya lebih dari separuh perjalanan, Fritz begitu nyaman menikmati aspal Trans Jawa.

Namun di sisa puluhan kilometer jelang finis, kemacetan parah di Tol Jakarta-Cikampek, membuat suasana hatinya berubah. Lelah pun bercampur dongkol.

Sejak beberapa bulan lalu, kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek memang kian parah. Selain banyaknya truk logistik besar, arus lalu lintas terganggu akibat banyaknya proyek pembangunan di tol tersebut.

Sebut saja proyek tol layang Jakarta-Cikampek, proyek pembangunan light rail transit (LRT) Jabodebek hingga konstruksi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Maaf, sabar...

Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Desi Arryani mengakui, jalan tol yang menjadi bagian trans Jawa masih memiliki hambatan, salah satunya yakni kemacetan parah di Tol Jakarta-Cikampek.

Desi pun menyampaikan permohonan maaf kepada pengguna jalan tol akibat kemacetan parah yang terjadi.

"Jakarta-Cikampek kan masih seperti ini ya. Bapak-ibu mohon maaf Jakarta-Cikampek masih crowded luar biasa," ujarnya di Surabaya, Minggu (11/11/2018).

Meski begitu Desi menekankan pentingnya pembangunan tol layang Jakarta-Cikampek untuk memecahkan persoalan kemacetan di ruas tol tersebut yang sudah parah.

Bila pembangunan tidak dilakukan kata Desi, kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek bisa kian parah. Terlebih jumlah kendaraan terus bertambah setiap tahunnya.

AVP Corporate Communication PT Jasa Marga Dwimawan Heru kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (19/11/2018) mengatakan, pihaknya menargetkan Tol Layang Jakarta-Cikampek sudah dioperasikan secara fungsional pada saat mudik Lebaran 2019.

Menurut Heru, proyek pembangunan tol yang menyambungkan Cikunir hingga Karawang Barat sepanjang kurang lebih 38 km itu sudah mencapai sekitar 55 persen.

Jasa Marga tidak menutup mata pengerjaan proyek pembangunan tol yang ditarget rampung pada Maret 2019 itu membuat arus lalu lintas di tol tersebut macet parah.

Meski demikian, Jasa Marga meminta masyarakat pengguna Tol Jakarta-Cikampek untuk sabar. Sebab, pembangunan jalan tol layang itu sangat penting ke depan.

"Jadi mohon bersabar, kami akan menjadikan kondisi ini lebih baik mengurangi rasionya (jalan dengan kendaraan) agar lebih lancar. Kita sedang ke arah sana," kata dia.

Mengurai silang sengkarut

Selasa (20/11/2018), sejumlah pihak menggelar rapat khusus di Bekasi untuk mencari solusi silang sengkarut di Tol Jakarta-Cikampek.

Hadir di antaranya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Jasa Marga, Badan Pengelola Transportasi Jabotabek, hingga Kepolisian.

"Kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek memang cukup merisaukan," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya di Bekasi, Selasa (20/11/2018).

Pasca rapat di tanggal merah itu, ada sejumlah hal yang akan dilakukan untuk mengurangi kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek.

Pertama, Kemenhub meminta pengerjaan proyek LRT dan kereta cepat Jakarta-Bandung di km 11-17 Tol Jakarta-Cikampek dihentikan hingga Lebaran 2019.

Pemerintah menilai, pengerjaan dua proyek tersebut bisa dilanjutkan setelah Lebaran 2018. Adapun proyek tol layang diprioritaskan untuk diselesaikan.

Namun Jasa Marga diminta membuat proyek pembangunan tol layang yang lebih efisien. Baik secara area maupun waktu sehingga tak banyak menganggu lalu lintas kendaraan di Tol Jakarta-Cikampek.

Selain itu, pemerintah juga mengambil kebijakan agar truk dengan muatan berlebih tidak melintasi Tol Jakarta-Cikampek. Sebab akan membuat laju kendaraan lainnya melambat.

Kepolisian pun diminta lebih tegas dengan melakukan tilang truk kelebihan muatan yang nekat melewati Tol Jakarta-Cikampek.

Sementara itu, kebijakan pembatasan kendaraan dengan ganjil genap juga diperluas.

Kebijakan yang awalnya berlaku di Gerbang Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur, akan diterapkan di Gerbang Tol Tambun pada Desember 2018.

Begitu pula dengan waktunya, kebijakan itu akan berlaku mulai pukul 05.00-10.00. Sebelumnya, kebijakan itu berlaku pada pukul 06.00-09.00.

Dia mengatakan, kebijakan ganjil-genap efektif menurunkan jumlah kendaraan yang masuk Tol Jakarta-Cikampek pada jam-jam yang sudah ditentukan.

Kebijakan ganjil-genap, lanjut dia, efektif meningkatkan kecepatan kendaraan 30-40 persen.

Kepadatan kendaraan juga turun sekitar 30-40 persen. Dampak positif lainnya adalah penurunan karbondioksida akibat emisi gas buang kendaraan.

"Ganjil-genap itu sebetulnya edukasi. Kami harapkan dengan ganjil-genap ini masyarakat menggunakan angkutan masal," kata dia.

Perluasan ganjil genap akan diikuti dengan penambahan bus trans Jabotabek oleh pemerintah.

Selain itu masyarakat juga diimbau memilih jalan alternatif bila harus bepergian dari Jakarta ke Cikampek atau sebaliknya pada pukul 22.00-05.00 WIB.

Serangkaian kebijakan tersebut diharapkan dapat mengatasi silang sengkarut kemacetan parah di Tol Jakarta-Cikampek.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/22/100400726/silang-sengkarut-tol-jakarta-cikampek-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke