Pertamina Ingin Bangun SPBU di Lahan Milik KAI dan Pos Indonesia

Sinergi ketiga BUMN ini dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani masing-masing pihak di Kantor Kementerian BUMN, Senin 26 November 2018.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, kerjasama ini merupakan upaya pemerintah melalui BUMN untuk memperluas jaringan penjualan serta menyalurkan produk Pertamina ke berbagai wilayah Indonesia dengan mengoptimalkan aset dan memanfaatkan armada BUMN.

"Kami bersinergi mengembangkan potensi bisnis masing-masing dan memperkuat jaringan pemasaran untuk memenuhi kebutuhan energi di masyarakat dengan mengoptimalkan aset negara yang dikelola BUMN,” kata Nicke di Jakarta, Senin.

Adapun isi kerja sama Pertamina dengan Pos Indonesia meliputi pemanfaatan jaringan outlet pos untuk penjualan produk Pertamina, penggunaan armada pos untuk mengantarkan produk Pertamina ke konsumen, serta memanfaatkan lahan-lahan Pos Indonesia untuk pembangunan SPBU.

Sementara kerjasama dengan KAI, yakni optimalisasi pengelolaan aset untuk pembangunan SPBU ataupun unit bisnis lainnya, peningkatan pengiriman BBM dan produk Pertamina lainya dengan menggunakan moda kereta api, serta pengembangan usaha potensial lainnya.

"Sinergi BUMN merupakan hal yang sangat krusial untuk meningkatkan daya saing bagi pembangunan ekonomi Indonesia dan diharapkan bisa memberi manfaat bagi semua lapisan masyarakat," ujar Direktur utama PT KAI, Edi Sukmoro.

Sementara itu, Direktur Utama Pos Indonesia, Gilarsi W. Setijono menambahkan, Pos Indonesia mempunyai 4.800 Kantor Pos di Indonesia, dan lebih dari 4.300 diantaranya telah online.

Sedangkan jumlah titik layanannya mencapai 24.410 titik dalam bentuk Kantor Pos dan lebih dari 49.000 berbentuk Agen Pos.

Dengan jaringan yang luas, Kantor Pos dianggap merupakan tempat yang strategis untuk penjualan produk Pertamina.

Di samping itu, melalui nota kesepahaman ini akan dijajaki pemanfaatan lahan milik Pos Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai SPBU serta kerjasama lainnya yang akan disepakati bersama.

“Pos Indonesia memiliki banyak aset potensial yang siap disinergikan kemanfaatannya dengan Pertamina," kata Gilarsih.