Microsoft Indonesia menyebut keunggulan adopsi cloud (lomputasi awan) yang konsisten bagi bisnis dalam mengelola data menuju era transformasi digital. Yang mana bisnis saat ini harus tangkas dan juga aman untuk dapat beradaptasi dengan era Industri 4.0, terutama di saat digital telah mengubah cara hidup manusia selama beberapa dekade terakhir.
Roadmap ”Making Indonesia 4.0" yang diluncurkan secara resmi pada awal tahun ini oleh Kementerian Perindustrian berperan penting dalam agenda nasional dan salah satu inisiatif lintas sektornya adalah untuk membangun infrastruktur digital nasional. Terlebih dengan bertumbuhnya komputasi awan dengan cepat, yang mendorong setiap sektor di industri untuk terus berkembang secara pesat pula.
“Studi lDC yang diprakarsai oleh Microsoft awal tahun ini memprediksi bahwa sekitar 40 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan berasal dari produk atau layanan digital hingga tahun 2021, menunjukkan bagaimana organisasi dan bisnis di Indonesia telah menyadari pentingnya adopsi teknologi baru sebagai bentuk inisiatif transformasi digital,” ujar Presiden Direktur Microsoft Indonesia Haris Izmee di Jakarta, Selasa (27/11/2018).
Dia menilai, perusahaan kini akan dengan cepat beralih ke cloud dan meraih peluang yang menyertainya, termasuk peningkatan ketangkasan, inovasi yang lebih cepat.
Survei Microsoft terhadap 2.500 profesional TI ”The State of the Hybird Cloud 2018" baru-baru ini juga menemukan bahwa hybrid bukan hanya sekedar strategi jangka pendek, karena 91 persen pekerja TI percaya bahwa pendekatan hybrid cloud akan tetap digunakan organisasi mereka dalam lima tahun kedepan.
”Kami telah berkecimpung dalam bisnis cloud di Indonesia selama enam tahun dan telah menginvestasikan lebih dari 15 miliar dollar AS dalam infrastruktur komputasi awan global dan lebih dari 1 miliar dollar AS per tahun pada penelitian dan pengembangan Cybersecurity selama bertahun-tahun, secara global," sebut Haris.
Ditambah, seiring bertumbuhnya teknologi digital yang terus menawarkan peluang bagi bisnis dan organisasi di Indonesia, menjadi penting untuk mengatasi kebutuhan dan harapan pelanggan yang berubah cepat.
"Melalui lebih dari 700 mitra teknologi kami dan sejumlah vendor perangkat lunak independen (ISV) yang menawarkan soiusi-solusi untuk berbagai industri, kami terus menjalankan misi kami di Microsoft, yaitu untuk memberdayakan setiap orang dan setiap organisasi di Indonesia untuk mencapai lebih banyak dan mendapatkan yang terbaik dari bisnis," ucap Haris.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/27/143625626/dukung-bisnis-perusahaan-investasi-komputasi-awan-akan-makin-meningkat