Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AS Bakal Jadi Pecundang Perang Dagang?

HONG KONG, KOMPAS.com — AS dipandang akan menyesali keputusannya terkait perang dagang dengan China. Hal ini diungkapkan seorang konglomerat properti Hong Kong yang memiliki ikatan kuat dengan AS.

Dikutip dari CNBC, Kamis (29/11/2018), Ronnie Chan, pimpinan Hang Ling Properties, mengungkapkan, kebijakan AS menerapkan perang dagang hanya memperhatikan jangka pendek dan pada akhirnya akan gagal. Perusahaan yang dipimpin Chan memiliki kawasan komersial dan hunian di Hong Kong, Shanghai, dan sejumlah kota lainnya di China.

Chan menyatakan, perang dagang akan mendorong China untuk berkembang dengan arah yang berkebalikan dengan kepentingan AS.

"Jika Anda bertanya pada saya siapa pecundang terbesar dalam perang dagang AS-China, saya katakan jawabannya adalah Amerika Serikat," jelas Chan.

Dalam pandangan Chan, perdagangan bukanlah faktor terbesar bagi AS. Sebaliknya, faktor terbesar yang menjadi alasan AS menabuh genderang perang dagang dengan China adalah kekhawatiran akut AS terkait perkembangan teknologi China yang bisa menjadi ancaman militer, termasuk perang siber.

Meski demikian, cara yang saat ini ditempuh AS untuk menghentikan itu ketimbang melalui kerja sama, seperti di bidang antariksa, superkomputer, dan transportasi sebenarnya akan memberikan dampak yang sebaliknya.

"Tekanan seperti itu akan mendorong China mengembangkan teknologi mereka lebih cepat," tutur Chan.

Dalam ranah ekonomi, Chan mengungkapkan, perang dagang juga mendorong China meningkatkan penggunaan mata uang yuan di tataran internasional. Chan menekankan bahwa yuan masih jauh dari kondisi yang dapat menantang supremasi global dollar AS.

Akan tetapi, yuan akan semakin digunakan terutama perihal perdagangan yang melibatkan China. Ini termasuk dengan negara-negara seperti Rusia dan Iran.

Menurut dia, surplus perdagangan membuat China tak perlu mengeluarkan banyak amunisi untuk merespons beragam tarif impor yang diterapkan AS. Meski akan mengalami sejumlah "luka," Chan memandang, ekonomi China dapat bertahan lantaran ukurannya yang sangat besar.

Pada akhirnya, imbuh Chan, AS tidak memiliki pilihan, kecuali bekerja sama dengan China. Ini tak hanya di pasar modal, namun juga di berbagai aspek lainnya.

Menurut dia, pun butuh krisis keuangan global berikutnya bagi AS untuk melihat bahwa dibutuhkan kerja sama dengan China.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/29/135300126/as-bakal-jadi-pecundang-perang-dagang

Terkini Lainnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke