Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gubernur BI: Meski Menguat, Rupiah Masih di Bawah Fundamental

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terus menguat terhadap dollar AS. Di pasar spot Bloomberg, rupiah diperdagangkan pada level Rp 14.322 per dollar AS. Namun, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menilai nilai tukar rupiah di level Rp 14.300 tersebut masih di bawah fundamental.

"Kami masih melihat meski nilai tukar rupiah stabil menguat, kami masih melihat bahwa rupiah itu masih undervalue (di bawah fundamental)," ujar Perry di Jakarta, Jumat (30/11/2018)

Perry menjelaskan, pergerakan rupiah selalu dipengaruhi tiga hal. Yang pertama, kodisi fundamental rupiah akan sangat terpengaruh pada kondisi mekanisme pasar.

Adapun saat ini, menurut Perry mekanisme pasar sudah mulai berjalan semakin baik dan mampu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Selain itu, juga faktor teknis seperti perkembangan berita yang berkaitan dengan berita global.

"Perkembangan perundingan perdagangan, bagaimana statement The Fed (bank sentral AS), maupun sejumlah berita lain," ujar Perry.

"Alhamdulillah wasyukurillah ini adalah hasil kebijakan kita, ikhtiar kita diijabah oleh Allah karenanya nilai tukar rupiah bergerak stabil dan cenderung menguat," ujar dia.

Selain itu, Perry juga memperkirakan suku bunga acuan bank sentral AS masih akan meningkat di bulan Desember dan 3 kali lagi di tahun depan meski pasar menurunkan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Fed Fund Rate dari tiga kali menjadi dua kali.

Sehingga, ujar Perry, BI sudah mengantisipasi kenaikan suku bunga di bulan Desember ataupun Januari mendatang dengan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps November ini. Saat ini, posisi BI7DRRR sebesar 6 persen.

"Kami sudah antisipasi rencana kenaikan suku bunga Fed khususnya di Desember maupun Januari. Kami sudah sampaikan bahwa kenaikan kemarin sekaligus mengantisipasi kenaikan suku bunga global dalam beberapa bulan ke depan," ujar dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/30/155133526/gubernur-bi-meski-menguat-rupiah-masih-di-bawah-fundamental

Terkini Lainnya

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke