Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

INDEF: Kenaikan Gaji Kepala Daerah Tidak Menjamin Bisa Kurangi Korupsi

Namun, peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Heri Firdaus menilai, kenaikan gaji tersebut tidak bisa menjamin berkurangnya tingkat korupsi di tataran pemerintah daerah. Sebab, gaji bukan satu-satunya faktor seseorang melakukan korupsi.

"Namanya manusia nggak pernah cukup soal penghasilan. Selalu dapat sekian, mau lebih tinggi. Jadi bukan alasan satu-satunya," jelas dia ketika ditemui awak media di Jakarta, Rabu (5/12/2018).

Selain itu dia juga menjelaskan kenaikan remunerasi pejabat pemda diperukan selama sesuai dengan tingkat inflasi atau pertumbuhan ekonomi di wilayah dirinya menjabat.

"Karena inflasi tiap tahun kita terus berjalan, pertumbuhan juga, sama seperti pertumbuhan UMP (Upah Minimum Provinsi) lihat inflasi dan PE. masa iya aparatur daerah gabole naik? kan boleh-boleh aja," jelas Heri.

Selain itu, jelas Heri aparatur daerah juga perlu untuk bisa meningkatkan kinerja, pelayanan publik, serta meningkatkan kualitas lingkungan kerjanya.

"Jadi kinerja-kinerja itu kalau mereka udah punya indikator kinerja itu dikonritkan dan memuaskan masyarakat," jelasnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/06/090700726/indef--kenaikan-gaji-kepala-daerah-tidak-menjamin-bisa-kurangi-korupsi

Terkini Lainnya

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Work Smart
Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke