Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perusahaan China Ancam Pegawainya yang Gunakan Perangkat Buatan Apple

Dikutip dari CNN Kamis (13/12/2018), banyak perusahaan China pun kemudian meminta karyawan mereka untuk memboikot banyak produk AS termasuk Apple, yang berpotensi meningkatkan perselisihan di antara kedua negara.

Beberapa organisasi di China telah memberi pernyataan kepada para karyawannya agar menunjukkan dukungan mereka kepada Huawai, bahkan mengancam siapa saja yang terlihat menggunakan produk Apple. Banyak pula perusahaan yang bahkan memberikan subsidi untuk karyawaannya yang membeli produk smartphone China.

"Amerika Serikat berusaha untuk menekan kebangkitan China ... Kami percaya rakyat China harus bersatu untuk mendukung produk lokal kami," sebut Kamar Dagang Nanchong dalam keterangan tertulisnya minggu ini.

Walaupun belum banyak perusahaan besar yang secara terbuka mengungkapkan dukungannya terhadap gerakan boikot ini, namun banyak perusahaan skala menegah yang secara antusias menanggapi hal ini.

Salah satu penyuplai produk elektronik di Shenzen bahkan memberikan subsidi sebesar 15 persen untuk karyawannya yang membeli produk smartphone China seperti Huawei dan ZTE.

"Perusahaan akan menghukum staf yang membeli produk iPhone dengan denda 100 persen dari harga produk tersebut. Juga berhenti membeli produk dengan merek AS untuk peralatan perusahaan seperti komputer kerja," tulis perusahaan tersebut kepada karyawannya.

Adapun Sekretaris Kamar Dagang Nanchong Luo Qiang mengatakan, organisasi yang memiliki 500 anggota ini belum diarahkan oleh pemerintah untuk melakukan aksi boikot. Namun, aksi tersebut dilakukan sebagai suara dari kelompok akar rumput.

"Kami tidak memiliki senjata, kami sebagai penduduk biasa hanya memiliki kebebasan berpendapat," ujar dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/13/070000526/perusahaan-china-ancam-pegawainya-yang-gunakan-perangkat-buatan-apple

Terkini Lainnya

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke