BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sido Muncul
Salin Artikel

Ini Tantangan Industri Jamu di Masa Depan

JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam acara Herbal Indonesia Expo 2018 yang digagas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), PT Sido Muncul berkempatan menjelaskan tantangan yang akan dihadapi industri jamu di masa depan.

Paparan itu disampaikan Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat di hadapan 34 pelaku usaha menengah kecil dan mikro (UMKM) di bidang industri jamu.

Irwan meyakini, industri jamu di Indonesia memiliki masa depan yang cerah. Untuk itu, ia mengimbau para pelaku UMKM industri jamu untuk berbenah diri dan mencanangkan rencana jangka panjang.

“Pelaku UMKM industri jamu harus punya rencana panjang untuk 2 tahun atau 5 tahun ke depan. Maka dari itu, disarankan untuk rajin melakukan riset,” ujar Irwan Hidayat kepada Kompas.com disela acara Herbal Indonesia Expo 2018 di gedung SMESCO, Rabu (12/12/2018).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip Kompas.com (22/9/2018), generasi milenial akan semakin tumbuh pada masa mendatang.

Pada 2020, milenial diproyeksikan sebanyak 83 juta jiwa atau setara 34 persen dari total populasi Indonesia yang mencapai 271 juta jiwa.

Oleh karenanya, Irwan melanjutkan, industri jamu mesti melakukan riset berkesinambungan. Pelaku usaha jamu pun harus sadar, generasi saat ini lebih mudah menyukai jamu jika dibandingkan dengan masa dulu.

"Tapi meski pun begitu kita harus memberikan produk yang bisa menyelaraskan karakter generasi milenial, agar lebih tertarik untuk meminum jamu.

Yang tak kalah penting, imbuh dia, generasi saat ini lebih peduli terhadap kesehatan.

"Ini menjadikan industri jamu memiliki masa depan cerah,” ujar Irwan.

Bapak angkat

Inovasi kemasan merupakan salah satu upaya Sido Muncul menggaet kaum milenial. Berbagai inovasi yang telah dilakukan Sido Muncul terbukti mampu mempertahankan eksistensi industri jamu,

Berangkat dari fakta tersebut, BPOM menunjuk Sido Muncul sebagai mentor bagi puluhan UMKM industri jamu. Tujuannya, meningkatkan kualitas produk jamu/herbal di Indonesia.

Penunjukan Sido Muncul sebagai mentor bukan tanpa alasan. Sejarah panjang perjalanan Sido Muncul dalam industri minuman herbal patut diacungi jempol.

Bahkan, Sido Muncul dianalogikan sebagai “Bapak Angkat” untuk para UMKM di bidang industri jamu oleh BPOM.

“PT Sidomuncul menyambut baik niatan BPOM yang kami nilai untuk melindungi konsumen di Indonesia serta melindungi pelaku UMKM di industri jamu yang ada. Sekaligus, mendorong produk yang dihasilkan menjadi lebih baik,” ucap Irwan.

Adapun langkah pertama yang akan dilakukan oleh Sido Muncul adalah dengan melakukan pendampingan. Selain itu, Sido Muncul bakal membagikan pengalaman yang penuh tantangan dan hambatan.

“Pendampingan yang akan kami lakukan adalah menjabarkan teknik produksi, teknologi yang digunakan, dan teori-teori bagaimana membuat produk jamu yang berkualitas. Intinya semakin kita jujur kepada konsumen, itu semakin membuat konsumen percaya,” kata dia.

Dalam acara Herbal Indonesia Expo 2018 yang digagas BPOM, sebanyak 34 UMKM yang berasal dari 2 sentra jamu terbesar di Indonesia yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur dianugerahi sertifikat Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB).

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/13/154316326/ini-tantangan-industri-jamu-di-masa-depan

Bagikan artikel ini melalui
Oke