JAKARTA, KOMPAS.com - Revolusi industri 4.0 mendorong perubahan yang sangat pesat, termasuk dalam teknologi hingga gaya hidup. Revolusi ini ditandai dengan robotisasi dan digitalisasi.
Disrupsi pun terjadi di berbagai lini dan membawa pengaruh sangat besar, salah satunya di dunia korporasi. Bagaimana sumber daya manusia (SDM) dan bagian personalia perusahaan harus menghadapi ini?
“ Teknologi berubah secara eksponensial, namun organisasi masih tumbuh secara logaritma. Akibatnya terjadi gap di organisasi," kata Rudi Afandy, Country HR Director GE Indonesia dalam pernyataannya pada diskusi tentang SDM yang digelar Kubik Leadership, Kamis (13/12/2018).
Menjadi tantangan besar untuk bagian personalia perusahaan untuk dalam waktu singkat menemukan dan menciptakan karyawan yang sesuai dengan perubahan zaman, selain organisasi diharapkan segera beradaptasi. Bukan itu saja, bagian personalia pun sudah mulai memikirkan platform terbaik untuk mengembangkan para karyawan dan talent yang dimiliki.
"Melihat kebutuhan dan perkembangan yang ada, perusahaan perlu mengubah pendekatan dalam membangun hubungan dengan karyawan yang mereka miliki. HR bukan lagi sekedar personalia, pengembangan, support atau bahkan partner saja. HR saat ini diharapkan bisa menjadi business player yang menentukan pertumbuhan dan arah bisnis," ungkap Kartika Akbaria, People Operations Business Partner GFG ID Kudo.
Jamil Azzaini, Direktur Kubik Leadership mengungkapkan, perusahaan seharusnya tak hanya fokus pada pengembangan karyawan, tetapi juga menyiapkan pemimpin yang hebat, tangguh dan bisa membawa organisasi melewati berbagai tantangan yang muncul.
"Pemimpin yang mampu menggerakkan energi, aksi dan konsisten menciptakan perubahan sekaligus memenangkannya. Dan syarat utama untuk itu, adalah munculnya trust dan respect tim kepadanya," jelas Jamil.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/13/171811426/revolusi-industri-40-kualitas-sdm-harus-ditingkatkan