Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Faisal Basri: Kalau Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen, Kita akan Tua Sebelum Kaya

Sebab kata dia, pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen per tahun seperti saat ini tidak cukup untuk mengantarkan republik menjadi negara yang maju.

"Dalam kondisi seperti ini kalau pertumbuhan hanya 5 persen, maka kita akan tua sebelum kaya," ujarnya dalam acara seminar persaingan usaha, Jakarta, Rabu (18/12/2018).

Dari sisi performa perekonomian kata dia, ekonomi Indonesia bak piano dengan nada yang kian rendah. Pertumbuhan ekonomi pernah 8 persen, turun ke 7 persen, 6 persen dan saat ini hanya 5 persen per tahun.

Di sisi lain, Faisal mengatakan bahwa ada kemungkinan Indonesia terkena middle income trap. Bahkan ia menyebut persentase kemungkinannya sebesar 82 persen.

Selain itu, pertumbuhan sektor industri manufaktur terus melemah. Padahal Industri manufaktur ujung tombak meningkatkan daya saing ekspor.

"Share ekspor terhadap GDP turun dalam 16 tahun terakhir. Tren ini tidak bisa dihentikan pemerintahan Jokowi," kata dia

Saat ini ucapnya, masyarakat menunggu strategi dari kedua pasangan capres-cawapres untuk membuat ekonomi Indonesia lepas landas 5 tahun ke depan.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/19/221300626/faisal-basri--kalau-pertumbuhan-ekonomi-5-persen-kita-akan-tua-sebelum-kaya

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke