JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan, pihaknya tengah membahas sejumlah langkah untuk meningkatkan ekspor.
Sebab, selama ini Indonesia masih dikenakan bea masuk yang lebih tinggi dibandingkan negara lain untuk aktivitas ekspor.
"Kita dikenakan bea masuk yang cukup tinggi. Karena memang sekian lama belum ada perjanjian," kata Enggartiasto di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (20/12/2018).
Enggartiasto menuturkan, perjanjian bersama sejumlah negara tengah dijalin dan sesegera mungkin diselesaikan. Hal ini membutuhkan waktu dan diharapkan segera rampung tahun depan.
"Kita akan melakukan speed up. Berbagai perjanjian lain yang sedang on the pipeline," katanya.
Enggartiasto menjelaskan, terkait masalah internal, Kemendag bersama lembaga dan kementerian terkait akan membahasnya secara bersama di kantor Wakil Presiden. Mereka akan menyelesaikan masalah-masalah yang selama ini belum selesai.
"Kita jangan ego sektoral, tetapi untuk kepentingan secara keseluruhan," imbuhnya.
Selain perjanjian kerja sama, Kemendag juga telah membahas beberapa sektor komoditas yang perlu penanganan khusus. Terkait ini, Kementerian Perindustrian akan mengambil langkah dan kebijakan yang tepat.
"Wilayah saya tadi, perjanjian perdagangannya segera diselesaikan," imbuhnya.
Enggartiasto tidak menyebutkan secara rinci langakah-langkah apa saja yang akan diambil dalam meningkatkan eskpor. Namun ia memastikan, pemerintah melalui Kemendag kini tengah berupaya memperbaikinya.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/21/050800026/genjot-ekspor-ini-langkah-yang-dipersiapkan-mendag