Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Agar Harga Jual Terkerek, Mendag Minta Produsen Karet Tahan Ekspor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan meminta produsen karet untuk menahan eskpornya.

Ini dilakukan untuk mendorong agar harga jual karet dunia naik. Adapun Thailand dan Malaysia merupakan pemain besar di sektor karet.

Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita mengatakan, rencana itu akan disampaikan dalam pertemuan tingkat tinggi di International Tripartit Rubber Council (ITRC) yang berlangsung akhir Desember ini.

"Mengenai karet kita segera duduk bersama. Memang ITRC sudah lakukan tapi belum ada titik temu, pertemuan (sebelumnya) untuk sepakat mengurangi ekspor itu tidak ditaati," kata Enggartiasto di Jakarta, Kamis (20/12/2018).

Enggartiasto menerangkan, kini upaya yang dilakukan ialah melakukan pertemuan B2B. Nantinya, dalam dalam pertemuan tingkat tinggi akan dibahas mengenai kesepakatan kuota ekspor. Ini demi kebaikan komoditas karet.

"Nanti saat High Level Meeting barangkali akan dibahas mengenai kesepakatan kuota ekspor, seperti OPEC," jelasnya.

Dia mengungkapkan, pada dasarnya Indonesia tidak bisa menerapkan pembatasan ekspor yang dimaksud untuk menaikkan harga karet di pasar internasional. Akan tetapi, dibutuhkan kerja sama dan senergitas dari produsennya atau negara lain.

"Tetapi kita tidak bisa sendirian. Jadi ini memang akan kita bahas lebih jauh. Tetapi sisi lain adalah kita meminta bagaimana caranya. Pertama secara internal dilaporkan dulu oleh pak Menko (Darmin Nasution) kepada Presiden. Secara internal bagaimana menaikkan harga di petani," tuturnya.

Upaya dan langkah yang diambil pemerintah ini semata untuk memperhatikan nasib petani karet. Pasalnya, harga karet di tingkat petani menurut akibat harga karet di dunia yang selalu rendah dalam beberapa tahun terakhir.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/21/061800526/agar-harga-jual-terkerek-mendag-minta-produsen-karet-tahan-ekspor

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke