JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) diperkirakan bakal menaikkan suku bunga acuan BI 7-day Repo Rate sebanyak dua kali pada tahun 2019 ini.
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, kenaikan suku bunga yang tak seagresif pada 2018, yaitu sebanyak dua kali lantaran bank sentral AS Federal Reserve, juga diperkirakan akan memperlambat kenaikan suku bunganya.
"Kalau The Fed melambatkan peningkatan bunganya, room BI untuk meningkatkan (suku bunga) juga mungkin 1 hingga 2 kali tahun ini," ujar Kartika di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (2/12/2019).
Kartika menjelaskan, kenaikan suku bunga yang diperkirakan hanya dua kali tersebut tidak akan berdampak signifikan terhadap suku bunga perbankan. Sebab, menurut dia, dalam satu bulan terakhir kondisi likuiditas industri perbankan sudah mulai membaik.
"Impact-nya ke perbankan tidak terlalu signifikan karena likuiditas juga mulai membaik, selama satu bulan terakhir. Jadi dampaknya ke deposito mungkin tidak terlalu parah," ujar dia.
Sentimen eksternal lain yang diperkirakan bisa mendorong perbaikan likuiditas industri perbankan adalah meredanya perang dagang antara AS dan China, sehingga diharapkan bisa mendorong pertunbuhan ekonomi dunia yang sebelumnya diprediksi akan mengalami koreksi justru akan membalik di 2019.
Selain itu, fenomena strong dollar AS diharapkan juga mereda.
"Jadi diharapkan itu bisa memberikan impact bagi penguatan rupiah di tahun 2019 ini dan juga dari sisi capital inflow (arus modal asing masuk), baik dari sisi FDI (foreign direct investment/investasi asing langsung) maupun portofolio," jelas dia.
https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/02/134908026/dirut-mandiri-prediksi-bi-naikkan-suku-bunga-2-kali-tahun-ini