Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tahun Politik, Gubernur BI "PeDe" Investasi Asing Tetap Masuk ke Indonesia

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, meski dinamika politik mulai bisa dirasakan sejak awal tahun, namun kepercayaan investor baik dalam dan luar negeri masih tinggi.  Investor tidak ragu untuk menjalankan bisnisnya di Indonesia.

"Kalau kita lihat apakah investasi itu wait and see? Tidak. Kami melihat bahwa confidence investor baik dalam maupun luar negeri itu tumbuh, dan sejumlah indikator itu menunjukkan itu," ujar Perry ketika memberikan penjelasan kepada awak media di kawasan perkantoran BI, Kamis (17/1/2018).

Adapun indikator yang dimaksudkan Perry adalah, jika dilihat dari pertumbuhan investasi riil di dalam Produk Domestik Bruto (PDB), terjadi pertumbuhan cukup signifikan. Pada kuartal III-2018, investasi tumbuh sebesar 6,9 persen, sementara di kuartal IV-2018, pertumbuhan investasi juga berada di atas 6 persen.

Secara keseluruhan, investasi tahun lalu diperkirakan tumbuh hampir 7 persen.

Investasi riil juga diperkirakan masih berlanjut di kuartal I-2019 ini. Bentuk investasi riil tersebut tak hanya dalam bentuk investasi bangunan, tetapi juga non bangunan.

Indikator lainnya adalah surplus neraca modal yang diperkirakan mencapai 4,2 miliar dollar AS di kuartal IV-2018.

"Surplus neraca modal itu tercatat tidak hanya dalam bentuk skema penanaman modal asing (PMA), tetapi juga investasi portofolio, tidak hanya dari investor korporasi dalam negeri tetapi juga investor asing," sebut Perry.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/17/221100226/tahun-politik-gubernur-bi-pede-investasi-asing-tetap-masuk-ke-indonesia

Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke