Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Saham-saham Grup Bakrie Melonjak, Apa Penyebabnya?

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, ada beberapa hal yang mempengaruhi saham saham emiten tersebut menguat di sepanjang tahun. Khusus untuk saham BUMI, Hans menilai sentimen utamanya adalah kenaikan harga batu bara.

"Saat harga batu bara naik, saham BUMI juga naik. Ditambah lagi, saat batu bara naik di tahun lalu, saham BUMI juga belum banyak bergerak, jadi sekarang wakturnya," katanya seperti dilansir Kontan, Minggu (20/1/2019).

Hans mengaku belum mengetahui sentimen khusus yang mendorong saham saham Bakrie Groups naik. Khususnya, Hans menyebut, pasar tengah mengumpulkan beberapa saham Bakrie Group seperti BUMI, ENRG dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).

Pada perdagangan Jumat (18/1/2019), saham BUMI menguat 68,93 persen dan ditutup pada harga Rp 174 . Sementara ENRG melonjak 62 persen ke Rp 8. Begitu juga saham BRMS yang menguat 20 persen ytd ke harga Rp 60 per saham.

Adapun faktor lain yang turut mendorong beberapa saham Bakrie Group menguat di awal tahun, yakni kondisi pasar modal yang cenderung positif. Utamanya didukung pernyataan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell yang menyatakan belum akan agresif menaikkan suku bunga acuan.

"Selain itu, Bakrie Group sedang restrukturisasi jadi kemungkinan potensi mereka naik masih terbuka," ujarnya.

Melihat potensi kenaikan di awal, Hans merekomendasikan investor untuk membeli saham saham Bakrie Group tersebut, terutama untuk BUMI dan BRMS. Sedangkan untuk bisnis media seperti PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) sebaiknya hindari dulu.

"Untuk BUMI, target harga long term bisa mencapai Rp 500," sebutnya.

Sementara Analis Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy mengatakan, kenaikan harga saham BUMI terbantu oleh sentimen impor batu bara oleh China.

"Ekspektasi akan kembali meningkatnya impor batubara dari China tahun ini, membuat BUMI berpotensi menerima manfaat positif," kata Robertus.

Apalagi sebut dia, produksi batu bara China saat ini tengah terganggu akibat adanya kecelakaan kerja yang baru terjadi. Ditambah lagi, sebagian ekspor batu bara BUMI, banyak dikonsumsi oleh pembeli dari China.

"Mengingat, China Investment Corporation (CIC) dan China Development Bank (CDB) saat ini tercatat sebagai investor BUMI, maka perseroan dianggap memiliki akses pasar yang besar di negeri tirai bambu tersebut," jelasnya.

Dengan prospek tersebut, Robertus merekomendasikan investor untuk bisa membeli saham BUMI dari sekarang, dengan target harga jangka panjang Rp 250. (Intan Nirmala Sari)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Saham perusahaan Grup Bakrie melonjak, begini rekomendasi analis


https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/21/084754026/harga-saham-saham-grup-bakrie-melonjak-apa-penyebabnya

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke