Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ingin Jadi Pimpinan yang Baik di Kantor? Jangan Kurang Tidur!

KOMPAS.com - Banyak pimpinan perusahaan yang akan mengaku dirinya tidak memiliki waktu tidur yang cukup.

Namun, banyak dari mereka yang tidak akan mengakui kondisi fisiknya yang tidak optimal, mudah terganggu, kreativitas yang terbatas, dan cenderung tak stabil secara emosional lantaran kurang tidur.

Dikutip dari CNN, Kamis (24/1/2019), memiliki waktu tidur kurang dari 7 hingga 9 jam sehari bisa mengakibatkan berbagai dampak buruk seperti yang disebutkan di atas.

Dalam sebuah studi menemukan, seseorang yang terjaga selama 19 higga 20 jam atau hanya memiliki waktu tidur 4 hingga 5 jam sehari akan bekerja atau menjalankan tugas-tugas di kantor layaknya orang mabuk.

Studi lain menunjukkan, jika seseorang hanya tidur 6 jam semalam dalam 10 hari, perfroma kerjanya akan merosot di hari ke-11 layaknya orang yang tak tidur sama sekali.

Seorang peneliti tentang tidur yang mengajar di Foster School of Business University of Washington

Christopher Barnes telah melakukan berbagai riset yang menunjukkan pimpinan di tataran manajer yang memiliki masalah soal waktu tidur umumnya memiliki kontrol emosional yang cenderung kurang.

Mereka cenderung menunjukkan perilaku keras terhadap bawahannya, yang bisa berpengaruh pada ikatan antar rekan kerja yang merenggang.

"Apakah CEO yang memiliki waktu tidur 6 jam per hari memiliki performa kerja optimal" Tidak," ujar dia.

"Dan tidak hanya soal efektifitas, ini juga berkaitan dengan masalah efisiensi. Ketika Anda kurang tidur, Anda menjadi tidak efisien. Mengapa Anda harus merebus air dengan suhu minimum ketika bisa mendidihkan air di suhu maksimum?" lanjut Barnes.

Banyak ahli yang menangani soal tidur memperkirakan 3 persen dari populasi penduduk di dunia secara genetis tak akan maksimal dalam menjalani kehidupannya jika hanya tidur kurang dari 6 jam dalam sehari.

Banyak CEO atau pimpinan perusahaan yang kemudian mengubah pola tidur yang tadinya kurang dari 6 jam sehari menjadi 7 hingga 8 jam sehari.

Head of Talent and Culture Delloitte di Swiss Martina Bender-Scheel misalnya, dengan tidur selama 7 jam sehari, dan 8 jam atau lebih ketika akhir minggu membuatnya lebih produktif saat bekerja dan memiliki kekuatan emosional yang lebih baik.

Sebelumnya, dia hanya tidur 5 hingga 6 jam sehari.

Selain itu, Fillipino Rossi, seorang Senior Partner di McKinsey mengatakan dengan tidur setidaknya 7 jam sehari, dirinya menjadi lebih tajam dalam menghadapi klien dan memiliki rekam kesehatan yang jauh lebih baik.

Ada pula CEO JCCBowers John Bowers yang meski tak tidur dengan cukup, yaitu 5 jam sehari, namun telah lebih banyak dari malam-malam sebelumnya mengalami perbaikan kondisi kesehatan selepas dia dirawat di rumah sakit lantaran kelelahan.

Jadi, tidurlah dengan cukup untuk bekerja yang lebih baik!

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/24/134500626/ingin-jadi-pimpinan-yang-baik-di-kantor-jangan-kurang-tidur-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke