Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kepala BKPM: Insentif untuk Investor Belum "Nendang"

Dia menilai, dengan data realisasi investasi hingga 2018, berbagai insentif yang diberikan belum terlihat dampak besar bagi peningkatan Penanaman Modal Asing (PMA).

"Dari angka-angka dan data yang sudah real number, bahwa insentif sekarang ini belom berhasil untuk mengangkat, belum nendang dibandingkan harapan kita semua tentunya," ujarnya di Jakarta, Rabu (30/1/2019).

Selama ini pemerintah sendiri kerap memberikan insentif kepada investor berupa pengurangan pajak atau tax holiday.

Namun menurut Thomas, pemerintah perlu menambah insentif kepada para investor. Hal ini penting untuk menggoda para investor menanamkan modalnya di Indonesia.

Saat ini kata dia, sudah menjadi rahasia umum bila sejumlah negara tetangga Indonesia, sangat agresif menggoda investor untuk berinvestasi di negaranya.

"Vietnam misalnya sedang merasakan investment boom. Bahkan di tengah perlambatan FDI (investasi langsung) secara global. Jadi Pemerintah Indonesia harus jauh lebih agresif," kata Thomas.

"Apalagi perlu ada pengimbangan kelemahan lain seperti skill defisit tenaga kerja kita, dan kesulitan regulasi, regulasi tumpang tindih dan penyederhaaan. Jadi hemat kami, insentif yang ditawarkan harus dibuat lebih agresif daripada yang ada sekarang," sambungnya.

Pada 2018, realisasi investasi mencapai Rp 721,3 triliun. Meski naik 4,1 persen dibandingkan tahun 2017, namun realisasi itu tetap tak capai target yang sebesar Rp 765 trilliun.

Rincian realisasi investasi 2018 terdiri dari PMDN tahun 2018 mencapai Rp 328,6 triliun, naik 25,3 persen dibandingkan 2017. Sedangkan rea|isasi investasi PMA 2018 sebesar Rp 392,7 triliun, turun 8,8 persen.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/30/193700326/kepala-bkpm--insentif-untuk-investor-belum-nendang-

Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke