Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Godok Strategi Dongkrak Kemudahan Berusaha di RI

Adapun tahun lalu, indeks kemudahan berusaha atau ease of doing business (EoDB) Indonesia turun dari peringkat ke 72 di 2017 menjadi peringkat 73 di 2018. Meskipun sekor kemudahan berusaha Indonesia naik dari 66,54 menjadi 67,96.

Untuk itulah pemerintah saat ini tengah menyusun strategi agar perbaikan indeks kemudahan berusaha di Indonesia terus berlanjut.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong mengatakan, satu hal yang wajib diperbaiki dari kebijakan dalam negeri terkait kemudahan berusaha adalah harmonisasi antara pemerintah daerah dan pusat melalui penggunaan online single submission (OSS).

"Sekarang kita lihat apakah ada peluang untuk menggunakan OSS. Untuk mempercepat layanan perizinan yang diukur oleh EoDB. Membuat terobosan sinkronisasi," ujar Thomas di Jakarta, Rabu (6/2/2019).

Hingga saat ini, masih banyak regulasi antara pemerintah daerah dan pusat yang masih belum setara. Perizinan pendirian bangunan di berbagai daerah di Indonesia masih berbeda-beda. Begitu pula antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, padahal perizinan pendirian bangunan merupakan salah satu komponen dalam pengukuran indeks EoDB.

Melalui OSS, diharapkan sinkronisasi antar pemerintah daerah juga antara pemerintah pusat dan daerah bisa terjadi. Selain itu, juga terjadi penyetaraan standar izin bangunan serta jumlah hari izin bangunan bisa diperpendek karena proses perizinan yang lebih mudah.

Sebab, kemudahan izin pendirian bangunan akan berpengaruh pada peningkatan kualitas Usaha Kecil Menengah (UKM) di dalam negeri.

"Terus terang Bank Dunia mengukur EoDB fokus harus ramah ke pelaku UKM. UKM itu kan biasanya kalau mau bangun gedung sederhana dan risiko rendah. Nggak harus ribet-ribet bertele-tele gitu. Jadi harus dimengerti ini bukan untuk gedung berbahaya atau berisiko tinggi. Jadi saya optimis sebetulnya bisa di agak samaratakan lah minimum parameter-parameternya," jelas Thomas.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/07/073000126/pemerintah-godok-strategi-dongkrak-kemudahan-berusaha-di-ri-

Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke