Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Fakta soal Pemusnahan Ladang Cabai

KOMPAS.com — Maraknya berita pemusnahan tanaman cabai oleh para petani di Kulon Progo akhirnya mendapat klarifikasi langsung oleh dinas terkait, Senin (11/2/2019).

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian M. Ismail Wahab mengatakan, dilakukannya pemusnahan tersebut karena mengikuti prosedur pola tanam yang disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan.

"Jadi kalau memang sudah ada pola tanam yang sudah ditetapkan, harus kita patuhi. Seperti yang terjadi di Kulonprogo kemarin, itu sudah saya cek betul, ternyata tanaman cabai yang disemprot dengan pembasmi gulma memang sudah melewati masa produktifnya alias sudah tua," ujar Ismail dalam keterangan tertulis.

Bekas lahan pertanaman cabai tersebut nantinya akan dipakai untuk menanam semangka. Inilah yang dinamakan pola tanam sehingga ia meminta agar masyarakat tidak salah persepsi mengenai hal ini. 

Dirjen Hortikultura Suwandi mengatakan, untuk wilayah sentra cabai yang industri hilirnya belum siap seperti sistem distribusi dan logistik dengan coldstorage, maka lebih tepat mengikuti aturan pola tanam demi menjaga pasokan dan harga stabil. Petani cabai sudah paham betul tentang bisnis dan pasarnya. 

Sementara Sukarman, petani champion cabai yang sempat diberitakan media, pun membenarkan pernyataan Ismail dan membantah mematikan cabainya. 

Ia mengatakan, tanaman cabainya memang sudah tidak produktif dan sudah melewati panen puncak sehingga sudah waktunya diganti tanaman lain.

Ditanya soal penggunaan racun tanaman, ia pun mengakuinya.

"Memang ada pemakaian semacam herbisida, tetapi itu saya lakukan semata-mata untuk menghemat ongkos tenaga kerja. Jadi bukan karena saya dan para petani di sini putus asa dengan harga murah, tapi skema pola tanamnya memang harus beralih dengan komoditas lain," ujar dia.

Sukarman memastikan, petani masih tetap bersemangat menanam cabai dan siap mengamankan pasokan saat puasa dan Lebaran nanti. 

"Kami sudah siapkan sekitar 20 hektar cabai di lokasi lain untuk persiapan memenuhi kebutuhan puasa dan lebaran nanti. Petani tetap semangat kok tanam cabai. Insya Allah pasokan tetap aman," kata dia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/11/132918226/ini-fakta-soal-pemusnahan-ladang-cabai

Terkini Lainnya

Ditjen Pajak Bisa 'Intip' Rekening Nasabah di Atas Rp 1 Miliar, Ini Tujuannya

Ditjen Pajak Bisa "Intip" Rekening Nasabah di Atas Rp 1 Miliar, Ini Tujuannya

Whats New
Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Global

Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Global

Whats New
Lewat Ekonomi Digital, Menko Airlangga Ajak Mahasiswa PKN STAN Jaga Ketahanan Perekonomian

Lewat Ekonomi Digital, Menko Airlangga Ajak Mahasiswa PKN STAN Jaga Ketahanan Perekonomian

Whats New
TKN Prabowo-Gibran soal Solusi Kenaikan Harga Pangan: Operasi Pasar dan Transformasi Bulog

TKN Prabowo-Gibran soal Solusi Kenaikan Harga Pangan: Operasi Pasar dan Transformasi Bulog

Whats New
Kejadian Bercanda Bawa Bom di Pesawat Kerap Terulang, Kemenhub Minta Seluruh Pihak Gencarkan Sosialisasi

Kejadian Bercanda Bawa Bom di Pesawat Kerap Terulang, Kemenhub Minta Seluruh Pihak Gencarkan Sosialisasi

Whats New
PII Siap Jamin Utang Proyek di IKN yang Digarap Pemerintah Bersama Pengusaha

PII Siap Jamin Utang Proyek di IKN yang Digarap Pemerintah Bersama Pengusaha

Whats New
Daftar Kasus Penumpang Pesawat Bercanda soal Bom pada 2023

Daftar Kasus Penumpang Pesawat Bercanda soal Bom pada 2023

Whats New
Simak, Pengaturan Pelabuhan Penyeberangan 22 Desember 2023 - 2 Januari 2024

Simak, Pengaturan Pelabuhan Penyeberangan 22 Desember 2023 - 2 Januari 2024

Whats New
Menteri ESDM: Harga Pertalite Bisa Turun kalau Minyak Mentah di Bawah 60 Dollar AS

Menteri ESDM: Harga Pertalite Bisa Turun kalau Minyak Mentah di Bawah 60 Dollar AS

Whats New
IHSG Akhir Pekan Berakhir 'Hijau', Transaksi Capai Rp 14,2 Triliun

IHSG Akhir Pekan Berakhir "Hijau", Transaksi Capai Rp 14,2 Triliun

Whats New
Imbas Boikot, Kapitalisasi Pasar Starbucks Menguap Rp 186,43 Triliun

Imbas Boikot, Kapitalisasi Pasar Starbucks Menguap Rp 186,43 Triliun

Whats New
Pembagian 'Rice Cooker' Gratis Ditargetkan Rampung Januari 2024

Pembagian "Rice Cooker" Gratis Ditargetkan Rampung Januari 2024

Whats New
Menguatkan Pertumbuhan dengan Teknik Penjualan Konsultatif (Bagian IV)

Menguatkan Pertumbuhan dengan Teknik Penjualan Konsultatif (Bagian IV)

Whats New
Pentingnya Lembaga Penjamin Simpanan Koperasi untuk Jaga Hak Anggota

Pentingnya Lembaga Penjamin Simpanan Koperasi untuk Jaga Hak Anggota

Whats New
Tampung Usul Moeldoko, Operator Kereta Cepat Terbuka Bahas Kerja Sama

Tampung Usul Moeldoko, Operator Kereta Cepat Terbuka Bahas Kerja Sama

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke