Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Belum Siap Pensiun, Orang Indonesia Pilih Bergantung pada Anak

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh HSBC, banyak pekerja Indonesia yang belum siap untuk menghadapi masa pensiun.

Bahkan, survei dengan tajuk Future of Retirement, Bridging The Gap tersebut menunjukkan, baru 30 persen dari 1.050 responden yang menyatakan telah menabung untuk mempersiapkan masa pensiun.

Sementara, sebanyak 76 persen responden usia kerja (di atas 21 tahun) yang mengharapkan adanya dukungan finansial dari anak mereka kelak ketika pensiun.

Helath of Management HSBC Indonesia Steven Suryana mengungkapkan, hanya 24 persen dari pensiunan di Indonesia yang menerima dukungan finansial dari anaknya.

"Yang juga mengkhawatirkan adalah lebih dari tiga perempan responden usia kerja mengharapkan anaknya akan membantu mereka di masa pensiun, sedangkan kenyataannya saat ini hanya kurang dari sepertiga responden usia pensiun menerima bantuan dari anaknya,” ujar Steven di Jakarta, Selasa (12/2/2019).

Jika dibandingkan negara lain, secara fakta, angka ketergantungan finansial pensiunan Indonesia cukup rendah jika dibandingkan dengan 16 negara lain yang dilibatkan dalam survei ini. Secara rata-rata global, angka ketergantungan pensiunan terhadap anak sebesar 16 persen, sementara Indonesia sebesar 24 persen.

Negara dengan pensiunan yang tergantung secara finansial kepada anak tertinggi adalah Hong Kong yang mencapai 55 persen, disusul Malaysia dan Singapura yang masing-masing sebesar 36 persen. Adapun negara dengan ketergantungan finansial pensiunan terendah adalah Perancis yang hanya 2 persen.

"Kultur sebenarnya memengaruhi hal ini. Seperti Hong Kong orang tua yang secara finansial di-support anaknya cukup tinggi, tapi negara lain seperti Amerika Serikat, Perancis dan Kanada hanya 2 sampai 3 persen. Indonesia mungkin nanti mengarah ke situ juga," ujar Steven.

"Karena kemudian tingkat pendidikan sudah tinggi, mikirnya orang tua juga bisa mengurus hidupnya sendiri, jadi sudah masing-masing," lanjut dia.

Steven mengatakan, dalam survei ini kelompok responden pensiunan dibagi menjadi dua, yaitu pensiun aktif dan pensiun yang sudah mulai mengalami perlambatan aktifitas.

Pensiunan yang masih aktif sebesar 73 persen akan bergantung pada tunjangan dari tempat kerja, dan 57 persennya dari tabungan, padahal seiring berjalannya waktu jumlah tabungan pensiun akan terus berkurang. Sehingga, penting bagi pensiunan untuk mulai berinvestasi dan menabung sedini mungkin.

“Kesadaran akan kebutuhan realistis di hari tua dapat memulai percakapan yang penting untuk perencanaan pensiun. Yang pasti, semakin dini kita mempersiapkan diri, semakin bisa kita mewujudkan mumpi menjadi crazy rich retiree di Indonesia,” ujar Steven.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/12/154500426/belum-siap-pensiun-orang-indonesia-pilih-bergantung-pada-anak

Terkini Lainnya

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Kopi Tuku Buka Kedai 'Pop-up' Pertamanya di Korsel

Kopi Tuku Buka Kedai "Pop-up" Pertamanya di Korsel

Whats New
PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke