Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Darmin: India sedang "Ngerjain" Kita di CPO

Angka ini turun 4,50 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pemerinah menyebut hal itu terjadi akibat sejumlah faktor.

"Ekspor kita itu lebih cenderung karena ekapor kita itukan terutama nomer satu ke China, baru nomer dua ke Amerika Serikat, nomer tiga Jepang, nomer empat Eropa atau India," ujar Menko Perekonomian Darmin Nasution, Jakarta, Jumat (15/2/2019).

"Nah China itu termasuk Amerika pertumbuhan ekonominya maupun perdagangan turun, jadi kita terpengaruh langsung dari perang dagang itu," sambung dia.

Di sisi lain ungkap Darmin, salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia yakni CPO sedang mendapatkan tekanan untuk masuk ke India.

India merupakan salah satu negara yang banyak mengimpor CPO asal Indonesia. Namun salah satu negara Asia Selatan itu menerapkan tarif bea masuk CPO asal Indonesia hingga 44 persen dan produk turunannya sebesar 54 persen.

"Jadi kemudian pada saat yang sama India juga sedang ngerjain kita di CPO," kata Darmin.

Pemerintah sudah berupaya untuk mencari negara alternatif untuk berbagai komoditas ekspor Indonesia. Namun menurut Darmin, progresnya masih lambat.

Sebelumnya, Neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami defisit. Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS), defisit angkanya sebesar 1,16 miliar dollar AS pada Januari 2019.

Defisit ini lebih besar dari Desember 2018 yang sebesar 1,03 miliar dollar AS dan Januari 2018 sebesar 0,76 miliar dollar AS.

Nilai ekspor Indonesia pada Januari 2019 mencapai 13,87 miliar dollar AS. Namun demikian, angka ini turun 3,24 persen dibandingkan Desember 2018 dan 4.70 persen dibandingkan Januari 2018.

Sedangkan impor Januari 2019 mencapai 14,03 miliar dollar AS, turun 2,19 persen dibandingkan Desember 2018 dan 1,83 persen dibandingkan Januari 2018.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/15/200700726/darmin--india-sedang-ngerjain-kita-di-cpo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke