Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fintech Terus Berkembang, Apakah Bank Akan Tumbang?

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan layanan teknologi keuangan (fintech) di Indonesia terus berkembang pesat hingga saat ini. Boleh jadi, kehadirannya fintech sudah menjadi pesaing perbankan.

Ada sejumlah jenis fintech telah berjalan dan beroperasi di Indonesia. Mulai jenis crowdfunding (urun dana), peer to peer lending, pembayaran, dan lainnya.

Melihat perkembangan itu, Deputy General Manager IT Bidang Pengembangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Muhammad Faisal Jazuli, mengatakan, sudah saatnya perbankan berinovasi memberikan layanan keuangan kepada masyarakat. Inovasi sangat mutlak dilakukan agar tak kalah dengan fintech, khususnya P2P lending.

"Kalau tetap mempertahankan cara kerja tanpa adaptasi di lapangan, perusahaan besar pun akan timbang (dengan kehadiran fintech P2P lending)," kata Faisal di Gedung Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa (27/2/2019).

Menurut Faisal, perkembangan fintech terus mengalami perkembangan beberapa waktu tahun terkahir. Bahkan, berdasarkan catatan OJK, sudah ada sekitar 99 fintech berbagai spesialisasi layanan yang terdaftar dan berizin.

Fintech P2P lending dinilai dan dianggap memiliki kelebihan tersendiri jikan dibandingkan dengan perbankan konvensional. Kelemahan bank kini sudah dimanfaatkan fintech untuk penetrasi pasar layanan keuangan.

"Jadi harus beradaptasi dengan suatu yang berkembang. Ini ada mobile payment yang sudah dilayani fintech," tuturnya.

Dia mengatakan, lahirnya fintech lending saat ini juga dilatari oleh kasus atau permasalahan masyarakat Indonesia yang kesulitan mengakses layanan keuangan. Fintech dinilai berhasil menciptakan pasar baru dalam layanan keuangan.

"Dengan kelebihan fintech yang tidak dimiliki bank, secara aturan fintech masih longgar. Lahirnya bank pun tidak teregulasi penuh," imbuhnya.

Selain itu, sambung Faisal, pada dasarnya bank-bank tidak bisa berjalan sendiri memberikan akses layanan kepada publik. Karena perbankan memiliki kesulitan dan kelemahan, sehingga hadirnya fintech P2P lending bisa jadi akselerator keuangan pada tingkatan yang lebih kecil atau rendah.

"Bank enggak bisa berdiri sendiri, untuk grab nasabah yang unik dan tersebar di seluruh Indonesia. Yang diharapkakn itu bisa sinergi," paparnya.

Dikatakannya, BNI kini telah menjalin kesepakatan kerja sama dengan beberapa fintech baik jenis P2P lending dan pembayaran. Sebabm manajemen BNI menilai kehadiran fintech bukan sebagai pesaing atau ancaman, melainkan akselerator untuk mendorong inklusi keuangan di Indonesia.

"Jadi kalau kami melihat dari sisi opportunity sebenarnya tidak semua bisa ditangani bank. Kita tidak ada alasan untuk kerja sama, jadi justru kita mendorong fintech ini jadi akselerator dari bisnis keuangan di Indonesia. Justru dari bank sendiri melihat fintech sebagai partner," tandasnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2019/02/27/170333226/fintech-terus-berkembang-apakah-bank-akan-tumbang

Terkini Lainnya

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke