Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Banyak Pelaku UMKM "Buta" Akuntansi

Kompas.com - 30/08/2018, 14:45 WIB
M Latief

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Masih banyak pelaku UMKM yang belum menyadari pentingnya pencatatan keuangan dan pembukuan yang rapi. Padahal, dengan adanya pembukuan pelaku usaha bisa mengetahui sehat atau tidaknya usaha mereka.

Bahkan, di era digital saat ini sebagian besar pelaku UMKM masih "buta" akuntansi. Akibatnya, wajar jika banyak di antara mereka tidak memiliki pembukuan pada bisnisnya yang berpotensi makin membesar.

"Begitu bicara pertumbuhan bisnis, maka yang kita bicarakan itu postur organisasi dalam bentuk angka. Sejak mulai membangun bisnis dan ingin bertumbuh, pebisnis sudah harus aware angka-angka yang seharusnya tersaji dalam bentuk laporan keuangan, apalagi di era digital saat ini, harusnya makin mudah," kata Vikrie Ferdiansyah, Chief Marketing Officer,  SolusiUKM, Rabu (29/18/2018).

Vikrie meyakinkan bahwa Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM di Indonesia sudah terbukti menjadi penggerak di tengah lesunya ekonomi. Pelaku UMKM telah menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) nasional hingga 60 persen dan menyerap 97 persen tenaga kerja.

Saat ini jumlah usaha kecil di Indonesia sudah mencapai 93, 4 persen, dan usaha menengah berada di angka 5,1 persen, sedangkan usaha besar hanya 1 persen. Namun, menurut Vikrie, angka itu tidak pernah bertambah jauh selama beberapa tahun belakangan.

Untuk mendorong itu, lanjut Vikrie, dia menjadikan SolusiUKM sebagai rumah digital bagi para UMKM yang ingin merapikan pembukuannya. Upaya yang dilakukan adalah selama dua tahun ini pihaknya menggandeng PT CPSSoft, yakni pengembang perangkat lunak, praktisi keuangan bisnis, perpajakan, sampai profesional di bidang digital marketing.

"Sukses UMKM itu bukan sekadar banyak menjual produk atau jasanya, tapi juga kerennya strategi marketing yang mereka jalankan dengan disertai rapinya pencatatan keuangan usaha,” ucap Vikrie.

Sejauh ini, lanjut dia, SolusiUKM sudah bekerja sama dengan 1500 pelaku UMKM di Jakarta, Bandung, Surabaya, Kediri, dan Medan, terutama untuk merapikan pembukuan, tepat dalam membuat laporan pajak, serta memasarkan produknya melalui daring. Dia menargetkan ke depannya bisa membantu 10 ribu UMKM untuk merapi pembukuan dan taat pajak dan menjalankan bisnis secara online.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com