Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Noorsyaidah Ingin Sembuh Sesuai Akidah (15)

Kompas.com - 11/07/2008, 08:41 WIB

NOORSYAIDAH tetap tabah menjalani hidup. Shalat lima waktu tak sekali pun ia tinggalkan. Awalnya, ia masih bisa shalat dengan berdiri. Namun, posisi itu membuat perutnya nyeri. Ia lalu melakukannya dengan duduk. Tiga bantal ditumpuk di depannya untuk menahan kepalanya saat sujud agar kawat-kawat yang keluar dari perutnya tidak tertekan

Sejak kecil Noor telah dididik oleh kedua orangtuanya untuk selalu ingat kepada-Nya. Karena itu, ia mencoba untuk tetap tabah dan meyakini bahwa penyakit aneh yang dideritanya ini adalah atas kehendak Allah. Shalat lima waktu tetap ia jalankan sebagaimana selalu ia jalankan selama ini, jauh sebelum kawat-kawat itu keluar dari perutnya.

Noor shalat dengan posisi duduk, tetap menggunakan mukena (pakaian shalat wanita). Agar tidak perlu sujud di lantai--yang akan membuat sakit tak tertahan di dalam perutnya--ia menumpuk tiga bantal di depannya. Di bantal-bantal yang ia selimuti dengan mukenanya itulah ia sujud di dalam salat.

Bantal-bantal itulah yang selama ini menjadi alat penahan agar ia tidak terlalu membungkuk seperti halnya orang-orang sehat ketika posisi sujud. Posisi bungkuk yang berlebihan bisa membuatnya merasakan sakit tak terperi karena kawat-kawat yang ada di bagian perut dan sekitar dadanya itu bisa saling menyentuh atau menusuk bagian kulitnya yang tidak ditumbuhi kawat-kawat aneh itu.

Pernah Noor kembali mencoba-coba untuk shalat dengan posisi berdiri, tetapi hal itu rupanya membuatnya kesulitan. "Ini adalah ujian dari Allah SWT, bagaimana saya harus diuji apakah sanggup untuk menjalaninya atau tidak. Alhamdulillah, khususnya persoalan shalat yang harus mengeluarkan gerak itu, saya tetap bisa melaksanakannya, mudah-mudahan dengan izin Allah juga saya akan tetap bisa melaksanakannya," kata Noor.

Di mata keluarga Noor memang dikenal sangat taat menjalankan perintah agama. Noor tak pernah bosan mengingatkan keponakan-keponakannya untuk shalat bersama-sama jika azan shalat telah dikumandangkan.

"Untuk urusan agama kami sangat salut sama Ibu (Noor) kami itu. Salat tak pernah ditinggalkannya, jiwa sosialnya yang tinggi, tak pernah marah sama orang, dan lain sebagainya. Seandainya saja Ibu tak menderita seperti itu," kata Risca, keponakan Noor.

Ketekunanan Noor terhadap persoalan agama juga terlihat di Sengatta, Kutai Timur. Di tempat ia menyalurkan jiwa sosialnya sebagai seorang guru agama ini, Noor rupanya adalah seorang pemimpin majelis taklim dan diakui selama kepemimpinan Noor, majelis taklim menjadi lebih maju dan proaktif melakukan kegiatan-kegiatan sosial. "Dan banyak yang berkonsultasi agama dengan Noor," tutur Hj Siti Robiah, kakak kandung Noor.

Noor sangat menginginkan kesembuhan tetapi berkat ketaatannya dengan agama. Ia hanya ingin cara penyembuhan terhadap dirinya itu dilakukan dengan cara-cara yang tidak keluar dari akidah agama Islam.

"Saya mendapat ujian penyakit ini karena Allah SWT yang mengijinkannya. Seandainya Allah tidak mengizinkan, saya yakin tidak ada ujian seperti yang saya alami ini. Artinya pula saya pun sembuh dengan izin Allah," ujar Noor dengan tabah. (muh khaidir/bersambung)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com