Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Bisnis Wealth Management Masih Sangat Terbuka

Kompas.com - 15/08/2008, 20:04 WIB

MEDAN, JUMAT - Pasar bisnis wealth management atau pengelolaan kekayaan di Indonesia masih sangat terbuka. Lembaga keuangan dari mulai perbankan hingga perusahaan asuransi kini mulai berlomba menawarkan berbagai produk wealth management.

Kondisi ini diakui Head of Wealth Management Commonewealth Bank Rian Kaslan di Medan, Jumat (15/8). Menurut dia, pasar bisnis wealth management di Indonesia masih sangat terbuka, mengingat jumlah pemilik rekening reksa dana masih sangat sedikit.

"Baru satu persen dari total jumlah penduduk Indonesia, atau sebanyaak 400.000 hingga 500.000 orang yang tercatat membeli produk reksa dana," ujar Rian.

Menurut dia, wealth management dalam 10 tahun terakhir di Indonesia telah menjadi primadona baru bagi bisnis jasa keuangan. Pola pikir masyarakat Indonesia soal pengelolaan kekayaannya juga sudah banyak berubah. Saat ini orang sudah berpikir tidak cukup lagi memiliki uang yang banyak di tabungan.

Inflasi membuat daya beli uang semakin berkurang. Menabung hanya untuk tujuang jangka pendek, untuk tujuan jangka panjang orang sudah berpikir menginvestasikan uangnya dalam produk-produk wealth management. Mulai dari reksa sana pasar uang seperit deposito dan obligasi, hingga reksa dana saham, katanya.

Rian mengungkapkan, industri reksa dana di Indonesia tahun 2005 sempat mengalami crush yang dipicu oleh kepanikan investor. Namun seiriang membaiknya perekonomian Indonesia, Rian mengatakan, investor justru sekarang mulai pandai mengambil celah.

"Meski pasar saham bergejolak, AUM (assets under management) sejak tahun 2005 justru meningkat. Artinya orang saat ini justru melihat peluang, ketika pasar saham jatuh bagi mereka menjadi saat yang tepat membeli saham, karena percaya dalam jangka panjang akan membaik kembali," katanya.

Menurut Deputy Director of Retail Banking Services Commonwealth Bank Djoko Soelistyo, lembaga keuangan saat ini juga sudah pandai mengelola resiko calon nasabahnya dengan mengeluarkan produk reksa dana yang 100 persen terproteksi. Sekarang kami malah mendorong agar masyarakat bisa mengetahui alternatif yang lebih banyak mengelola keuangannya dengan menawarkan berbagai produk reksa dana. Layanan produk wealth management bukan hanya untuk orang-orang kaya saja. Masyarakat bisa menyisihkan dana yang cukup terjangkau untuk bisa memiliki produk reksa dana, katanya.

Djoko mengungkapkan, masyarakat harus mulai memahami bahwa perencanaan keuangan saat ini sudah menjadi kebutuhan mutlak. "Masyarakat yang mampu merencanakan keuangannya, akan mampu menata kebutuhan serta tujuan keuangan mereka di masa depan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Whats New
Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Whats New
Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Whats New
6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

Spend Smart
Gelar RUPST, PT Timah Umumkan Susunan Direksi Baru

Gelar RUPST, PT Timah Umumkan Susunan Direksi Baru

Whats New
[POPULER MONEY] Usai Tutup Pabrik, Bata Akan Lakukan Usaha Ini | Temuan Ombudsman soal Dana Nasabah di BTN Raib

[POPULER MONEY] Usai Tutup Pabrik, Bata Akan Lakukan Usaha Ini | Temuan Ombudsman soal Dana Nasabah di BTN Raib

Whats New
OJK Sesuaikan Pengawasan Perbankan dengan Kebijakan Global

OJK Sesuaikan Pengawasan Perbankan dengan Kebijakan Global

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com