Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Ampun bagi Penjaja Obat dan Makanan Ilegal

Kompas.com - 12/09/2008, 07:48 WIB

JAYAPURA, JUMAT - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Papua telah menyeret seorang penjual obat Cina yang tidak terdaftar di Departemen Kesehatan dan BPOM ke Pengadilan Negeri (PN)  Sorong, Papua Barat.
    
"BPOM Papua tidak main-main dengan soal pengawasan obat dan makanan. Salah satu buktinya, kami telah menyeret seorang penjual obat China tidak terdaftar ke PN Sorong, Papua Barat. Bagi penjual atau pengedar makanan dan obat-obat bermasalah, kami tidak mengenal kata kompromi," tegas Kepala BPOM Papua, Drs Muhammad Ramly Bandu di Jayapura, Jumat.
    
Dia menjelaskan, pihak BPOM dalam melakukan razia makanan dan obat-obat yang dijual di berbagai toko, kios dan pasar di wilayah Sorong, sempat menemukan obat Cina yang tidak terdaftar. Obat tersebut  itu justeru sangat membahayakan kesehatan manusia.
    
Adapun obat Cina yang tidak terdaftar itu, menurut penjual obat tersebut berguna bagi mereka yang  sering mengalami tekanan darah tinggi. Selain itu, ditemukan juga jenis obat Cina penurun berat badan.
    
"Tentu saja obat-obat seperti ini banyak diminati masyarakat terutama mereka yang ingin agar tubuh yang gemuk segera menjadi langsing. Namun demikian, obat-obat tersebut tidak terdaftar secara resmi, baik oleh Departemen Kesehatan RI maupun Badan POM sehingga penjual obat itu langsung ditindak," katanya.
    
Dia meminta agar para penjual dan pengedar makanan dan obat-obatan tidak menjual atau mengedarkan makanan dan obat-obatan yang bermasalah, artinya, makanan dan obat-obat yang kedaluwarsa dan tidak terdaftar secara resmi oleh institusi resmi yaitu Depkes atau BPOM.
    
Ramly mengatakan, BPOM secara rutin melakukan pengawasan obat dan makanan di semua kabupaten/kota, baik di Provinsi Papua maupun Provinsi Papua Barat. Apalagi, pada saat ini, ketika umat Muslim sedang berpuasa. Pada saat puasa, banyak warga Muslim berbelanja makanan, baik bahan makanan yang akan diolah di rumah maupun makanan siap saji yang dibeli di berbagai rumah makan, toko, kios dan pasar umum serta pasar swalayan.
   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com