Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Zakat Belum Tergarap Maksimal

Kompas.com - 29/09/2008, 20:53 WIB

JAKARTA, SENIN - Potensi zakat di Indonesia hingga kini belum tergarap optimal. Pengorganisasian zakat masih sangat kecil dari potensi minimal sesungguhnya sekitar Rp 4,8 triliun sampai Rp 17 triliun. Zakat masih dimaknai sebagian besar orang sebagai ibadah ritual tanpa ada dimensi ekonomi dan sosial yang kuat.

"Pengelolaan zakat ini perlu diatur lebih baik. Selama ini belum ada lembaga yang mengatur semua pengelola dan penyalur zakat. Karena itu sebaiknya ada kontrol sehingga penggunaan zakat dapat dirasakan oleh umat," kata Direktur Eksekutif Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Emmy Hamidiyah, Senin (29/9) di Jakarta.

Emmy mengatakan sistem pengelolaan zakat selama ini belum dikelola maksimal. Pengelolaan zakat dilakukan oleh Baznas, Badan Amil Zakat Daerah (Bazda), dan lembaga amil zakat (LAZ). Selebihnya tidak ada data pengelolaan dan laporan keuangan yang jelas karena banyak pihak mengklaim mampu mengelola dan menyalurkan zakat. Masing-masing pengelola itu, tutur Emmy, mempunyai aturan main sendiri dalam operasionalnya.

Belakangan muncul desakan amandemen Undang-U ndang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat. Aturan ini dia nilai masih belum banyak mengakomodir besaran jumlah zakat untuk masing-masing kategori pendapatan. Begitupun aturan tentang mereka yang tidak membayar zakat. Seiring dengan wacana amandemen, pemerintah berkeinginan memperluas kewenangannya mengatur zakat. Bahkan muncul wacana penghapusan LAZ di Indonesia.

Menteri Agama, Maftuh Basuni, mendukung rencana amandemen UU Nomor 38 Tahun 1999. Dia setuju dengan usulan yang menempatkan pemerintah menjadi regulator pengelolaan zakat. Jika memungkinkan, tutur Maftuh, pengelolaan dilakukan hanya oleh pemerintah.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com