Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI Merampungkan Sistem "Flagging"

Kompas.com - 03/12/2008, 10:51 WIB

JAKARTA, RABU - Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berusaha memperbaiki sistem perdagangan bursa untuk memantau transaksi dengan mekanisme short selling. Salah satu caranya, BEI tengah menyiapkan mekanisme penandaan alias flagging. BEI mengaku telah merampungkan persiapan sistem ini.

Hanya saja, sistem tersebut belum akan segera diberlakukan dalam perdagangan saham. Direktur Perdagangan Bursa Efek Indonesia MS Sembiring mengatakan, saat ini BEI masih menguji coba sistem tersebut. Targetnya, "Sistem ini bisa efektif diberlakukan mulai tanggal 16 Februari 2009," terangnya saat dihubungi KONTAN, kemarin.

Sembiring menjelaskan, dengan sistem ini setiap pihak yang akan melakukan short sellingharus membubuhkan tanda yang mengidentifikasikan bahwa dia berada dalam posisi short selling. Kalau tidak, transaksi tersebut tidak bisa dieksekusi. Dengan demikian, BEI dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dapat mengawasi lalu lintas transaksi tersebut.

Sembiring menambahkan para pelaku pasar tidak perlu khawatir posisi short sellingyang dilakukannya akan diketahui oleh lawan. "Yang dapat melihat posisi ini hanya otoritas saja," ujar Sembiring. Maklum, kalau lawan tahu si pelaku akan short selling, alih-alih harganya turun, harga saham incaran malah bisa dinaikkan (cornering).

Selain itu, pelaku short sellingtidak bisa seenaknya memasang harga beli. BEI menetapkan pelaku short sellingtidak boleh memasang harga beli di bawah harga saham tersebut saat si pelaku melakukan penawaran. Tujuannya untuk meminimalisasi tekanan terhadap harga saham tersebut. Selain itu, BEI juga tetap melarang transaksi naked short selling.

Presiden Direktur Finan Corpindo Nusa Edwin Sinaga menyambut positif rencana BEI itu. Pasalnya, sejak BEI melarang short sellingbulan Oktober 2008 lalu, transaksi di pasar modal mengalami penurunan. Ia berharap sistem flagging bisa segera disosialisasikan dan diterapkan dalam perdagangan dibursa. "Ini akan meningkatkan volume transaksi bursa," tandas Edwin.

 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com