Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Sepeda Motor Harus Memiliki Identitas Bangsa

Kompas.com - 16/12/2008, 08:39 WIB

"Agar industri sepeda motor dapat bertahan, kita harus bisa keluar dengan identitas dan ciri khas tersendiri. Jangan mencontoh sepeda motor yang sudah ada."

Demikian jawaban Presiden Direktur PT Kanzen Motor Indonesia Ari Soeroso kepada Kompas.com, Sabtu (6/12) lalu ketika ditanya bagaimana industri sepeda motor lokal saat ini dapat bertahan.

Menurutnya, industri sepeda motor lokal saat ini sedang berjuang keras agar produknya bisa diterima oleh masyarakat Indonesia di tengah-tengah kepungan sepeda motor merek China dan Jepang. Yang terakhir merupakan produsen yang telah mendominasi pasar sepeda motor Indonesia selama 30 tahun terakhir.

Ari mengungkapkan, saat ini produsen sepeda motor lokal pun kerap mendapat kesulitan dalam menikmati kucuran kredit dari dunia perbankan di Indonesia. Kanzen Motor Indonesia, yang lebih menyasar kalangan pekerja di industri pertambangan dan perkebunan di Sumatra dan Kalimantan, optimis dapat mencapai target penjualan tahun ini, yaitu sebanyak 32.000 unit.

Hingga bulan November lalu, 30.000 unit motor terjual, di mana 90 persen di antaranya leasing.Mengapa Kanzen, yang 30 persen komponennya diimpor, membidik kalangan pekerja pertambangan dan perkebunan? "Karena pertumbuhan ekonomi lokal di sektor industri pertambangan dan perkebunan tinggi. Masyarakat di Sumatra dan Kalimantan memiliki daya beli yang lebih tinggi ketimbang di Jawa," ujar Ari.

Namun Ari mengakui, saat ini sektor pertambangan dan perkebunan kurang bergairah akibat badai krisis global yang diperkirakan akan terus berlangsung hingga tahun depan. Harga komoditas crude palm oil (CPO), yang menjadi salah satu primadona Indonesia, melunglai di pasar internasional.

Krisis global pun membuat perbankan Indonesia mengambil langkah seribu. Salah satunya adalah dengan menaikkan tingkat suku bunga pinjaman agar laju pertumbuhan kredit bisa ditekan.Hal-hal inilah yang membuat pasar sepeda motor saat ini sedang bermuram durja. "Ya, kita juga tidak bisa mendorong mereka untuk membeli sepeda motor saat ini. Biarkan mereka adjust terlebih dulu," ujar Ari.

Guna menyelamatkan industri sepeda motor, kata Ari, sektor riil harus disehatkan kembali, likuiditas dilonggarkan, serta tidak ada penambahan angka karyawan yang dirumahkan sehingga kebutuhan sekunder mereka tidak terganggu.Ari memperkirakan, kelesuan industri sepeda motor terus berlangsung hingga Kuartal II tahun 2009. Setelah periode tersebut, diharapkan harga CPO sudah lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com