Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Busway, Pemkot Bagi-bagi Duwit Rp 720 Juta

Kompas.com - 19/12/2008, 19:21 WIB

SURABAYA, JUMAT-  Pihak kepolisian tidak bisa menjamin Wali Kota Surabaya Bambang DH bebas dari jeratan hukum dalam kasus gratifikasi proyek "Bus Rapid Trans (BRT)" atau "Busway" Surabaya, yang merugikan negara hingga Rp720 juta.

"Nasib Wali Kota sangat tergantung pengakuan bawahannya. Kalau bawahannya kena, tentu dia akan mengakui perbuatan itu karena ada yang menyuruh," kata Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timru Irjen Herman S Sumawiredja di Surabaya, Jumat (19/12).

Ia berjanji akan segera melimpahkan berkas perkara itu lagi ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jati, paling lambat bulan Januari 2009. "Semuanya sudah lengkap, makanya secepatnya akan kami limpahkan ke kejaksaan," kata Herman yang baru pulang dari menunaikan ibadah haji itu. Sebelumnya, berkas tersebut sempat ditolak Kejati Jatim.

Herman menegaskan tidak akan menyerahkan kasus dugaan korupsi itu kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Unsur korupsinya sudah jelas. Semuanya dilakukan di bawah tangan. Jadi tidak melalui surat sama sekali," kata Herman menegaskan.

Dalam kasus busway Surabaya ini, polisi telah menetapkan empat tersangka, yakni Ketua DPRD Surabaya Musyafak Rouf, Kepala Bagian Keuangan Pemkot Surabaya Purwito, Sekretaris Daerah Kota Surabaya Sukamto Hadi, dan Asisten II Sekkota Surabaya Muhlas Udin.

Polisi menganggap ada unsur korupsi dalam proyek "busway" di Surabaya itu. Pemkot Surabaya diduga telah membagi-bagikan uang kepada seluruh anggota DPRD Surabaya, terkait pengesahan proyek tersebut.

Uang yang digunakan untuk gratifikasi itu berasal dari APBD Kota Surabaya tahun 2008, sehingga total kerugian negara akibat kasus itu mencapai Rp720 juta.

Berkait dengan kasus itu, pihak kejaksaan dan polisi sempat terjadi perbedaan pendapat. Kejaksaan Tinggi Jatim menganggap uang yang diberikan kepada para anggota DPRD itu sebagai jasa pungut (japung) yang telah diatur dalam pasal 5 Peraturan Wali Kota (Perwali) Surabaya nomor 44 tahun 2007.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com