Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekas Gunung Api Purba Jadi Objek Wisata

Kompas.com - 14/01/2009, 17:52 WIB

YOGYAKARTA, RABU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berencana menjadikan Gunung Nglanggeran di wilayah Kecamatan Patuk menjadi objek wisata unggulan. Kawasan tersebut menarik karena merupakan bekas gunung api purba.

"Kami optimistis jika kawasan bekas gunung api purba yang terbentuk pada sekitar 60 juta tahun lalu itu bisa berkembang sebagai objek wisata minat khusus maupun objek wisata penelitian," kata Birowo Adie, Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Disparbud Kabupaten Gunungkidul.

Ia mengatakan, terbentuknya bekas gunung api purba ini termasuk suatu hal yang unik karena sangat sulit ditemukan di daerah lain. Di kawasan itu sekitar 60 juta tahun lalu pernah terjadi aktivitas vulkanik.

"Selama ini memang kawasan itu secara terbatas sudah menjadi objek wisata baik wisata spiritual maupun untuk area penelitian masalah geologi baik oleh mahasiswa maupun para peneliti," kata Birowo Adie.

Menurut dia, kawasan bekas gunung api purba dengan tinggi puncaknya 700 meter dari atas permukaan laut itu rencananya dikembangkan sebagai objek wisata yang berbasis kemasyarakatan. Dengan demikian, masyarakat setempat dilibatkan untuk mengelola kawsan objek wisata. Misalnya, melibatkan anggota Karang Taruna di desa tersebut menjadi pengelola paket wisata jelajah alam atau outbond.

Penjelajahan alam di kawasan gunung itu memang dinilai menarik dan penuh tantangan, sebab untuk mendaki sampai puncak gunung setinggi 700 meter di atas permukaan laut itu harus ditempuh melalui jalan setapak dan menanjak.

"Namun demikian, saat sampai puncak maka wisatawan dapat melihat keindahan pemandangan alam di bawah gunung Nglanggeran,"katanya.

Menyinggung mengenai pengembangan objek wisata di Gunungkidul, ia mengatakan, pembangunan pariwisata di kabupaten ini dibagi dalam tiga wilayah pengembangan dengan mempertimbangkan topografis dan keadaan tanah. Wilayah Pengembangan Utara (Zona Gunung Batur) seluas 42,283 hektar dan ketinggian 150-200 meter di atas permukaan laut tersebut memiliki potensi sebagai objek ekowisata hutan dan alam pegunungan.

Wilayah Pengembangan Tengah (Zona Ledoksari) seluas 27,908 hektar memiiliki potensi untuk Agrowisata pertanian dan Wilayah Pengembangan Selatan (Zona Pegunungan Seribu) dengan luas 78,344 hektar memiliki potensi sebagai objek wisata pantai,goa, pegunungan karst dan budaya sejarah.

"Objek wisata di wilayah pengembangan wisata tersebut sudah memiliki sarana jalan yang cukup baik dan mulus, sehingga bisa dijangkau dengan mudah menggunakan kendaraan bermotor," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com