Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggigit Laba dari Tahu Brintik

Kompas.com - 21/01/2009, 09:23 WIB

Tahu merupakan salah satu camilan yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Banyak ragam rupa tahu, mulai tahu goreng, tahu isi, opor tahu, hingga semur tahu. Tapi, jika Anda mulai bosan dengan tampilan ala tradisional itu, kini sudah banyak tahu olahan dengan bentuk crispy.

Salah satunya adalah Tahu Brintiiik Crispy. Tiga huruf "i" di dalam kata "Brintiiik" menegaskan rasa sang tahu. Sekali menggigitnya, Anda tidak akan menyangka jika kudapan lezat ini berasal dari tahu.

Tampilan Tahu Brintiiik Crispy memang beda dengan olahan tahu pada umumnya. Bahan dasarnya berasal dari tahu putih yang lembut teksturnya. Penyajiannya pun dengan dua cara, yaitu menjadi stik tahu atau tahu kotak biasa. Dengan taburan mayones dan aneka bumbu yang bisa dipilih: bumbu barbecue, keju, atau balado.

Gratis perpanjang

Tahu ini disajikan melalui dua tahap penggorengan. Setelah digoreng untuk pertama kalinya sampai matang, lantas dicelupkan ke air bumbu khusus. Lalu, digulingkan ke tepung bumbu khusus lainnya. Lantas digoreng lagi sampai renyah alias crispy.

Uniknya, hasil gorengan tahu dan tepung tersebut menghasilkan pola keriting-keriting kecil pada permukaan tahu. "Itulah yang disebut "brintik"-nya," ujar Alex Satriyo, Master Franchise Tahu Brintiiik Crispy.

Menurut agen mesin tekstil Eropa berusia 46 tahun ini, peluang Tahu Brintiiik Crispy masih besar lantaran di Jakarta saja belum banyak yang menjual. "Di Jakarta baru 15 outlet saja," ujarnya. Rata-rata, satu mitra tahu temuan Alex ini punya beberapa outlet Tahu Brintiiik Crispy. "Itu artinya mereka puas dengan laba usaha ini," ujar Alex.

Usut punya usut, tawaran kerja sama kemitraan tahu yang satu ini terbilang murah, cepat balik modal, serta mudah pengoperasiannya. Sistemnya pun bukan sistem waralaba penuh, tapi sistem semi waralaba.

Untuk membeli merek dagang Tahu Brintiiik Crispy, calon mitra cukup merogoh kocek Rp 9 juta saja. Maka mitra terwaralaba bakal mendapat satu gerobak dagang lengkap dengan keperluan memasaknya, seperti tabung gas 12 kilogram, kompor gas, dan sebagainya. Selain itu, calon mitra bakalan mendapat pelatihan cara mengolah tahu selama satu hari.

Dalam kontrak kerja sama, mitra bakalan mendapatkan kontrak kemitraan selama lima tahun. Sementara setiap bulannya Alex tidak menarik royalty fee layaknya waralaba. "Perjanjiannya, mereka harus ambil tahu di supplier yang sudah saya tunjuk, serta ambil mayones dan topping bumbu ke saya," lanjut Alex.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com