Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjahit Laba dari Sandal Rumah

Kompas.com - 29/01/2009, 11:43 WIB

Memakai alas kaki memang sudah menjadi keharusan agar kaki senantiasa terlindungi. Sekarang ini, orang memakai alas kaki tidak hanya saat keluar rumah. Saat berada di dalam rumah, orang sudah biasa memakai alas kaki berupa sandal rumah. Biasanya, sandal ini berbentuk tipis, lembut, dan ringan.

Namun, bentuk dan warna sandal rumah yang banyak dijual di pasar cenderung tidak bervariasi. Umumnya, sandal itu hanya berwarna putih polos dan tidak ada hiasannya. Nah, seorang ibu rumah tangga bernama Irfa Aryani memanfaatkan hal ini buat berbisnis.

Irfa membuat sandal rumah dengan menambahkan pelbagai hiasan binatang pada sandal buatannya. Ia juga membuat warna sandal lebih beragam. Irfa mulai membuat sandal rumah pada tahun 2005. Modal awalnya hanya Rp 2 juta. Ia memakai uang itu untuk membeli bahan dasar berupa kain dakron untuk isian kepala sandal dan karpet tipis sebagai alas sandal. "Waktu itu, saya membuat 12 sampel sandal berbentuk binatang seperti sapi, kuda nil, dan agjing," katanya.

Irfa membuat sendiri pola sandalnya. Tapi, untuk pembuatan alas sandal dan penjahitan, seorang tukang membantunya. Setelah jadi, is menitipkan sandal buatannya ke temannya untuk dijual dengan harga Rp 19.000 per pasang. Ternyata, peminat sandal buatan Irfa ini cukup banyak.

Irfa juga sempat menitipkan sandalnya ke gerai-gerai yang ada di sebuah pusat perbelanjaan ITC di Jakarta. Tapi, ternyata di tempat ini banyak yang meniru produknya. Sehingga, ia memutuskan berhenti menitipkan sandalnya. Akhirnya, ia menjualnya sendiri dengan membuka konter atau kios sendiri sejak dua tahun silam.

Irfa juga memasarkan sandal buatannya melalui internet. Sejak itu, usahanya semakin berkembang pesat. Ia semakin banyak menerima pesanan sandal. "Kebanyakan pesanan dari luar kota yang membeli.secara grosir untuk dijual kembali," kata Irfa.

Omzet Rp 23 juta

Saat ini, jumlah karyawan Irfa bertambah menjadi lima orang. Begitu pula dengan kemampuan produksinya. Di bawah bendera usaha bernama Mozza, kini ia mampu memproduksi 600 pasang sandal per bulan. Dalam sebulan, ia bisa menuai secara eceran sebanyak 100 pasang sandal. la mematok harga Rp 60.000 untuk setiap pasang sandal.

Di luar itu, Irfa juga bisa mendapat pesanan hingga 500 pasang sandal per bulan dari penjualan grosir di luar kota. Tapi, harga grosir memang lebih murah dibanding eceran, hanya Rp 35.000 sepasang.

Dalam sebulan, omzetnya sekitar Rp 23 juta. "Marjinnya lebih besar di penjualan eceran, bisa sampai 50 persen. Kalau lewat penjualan grosir, marjinnya hanya 15 persen," beber Irfa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com