Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koridor VIII Bisa Molor

Kompas.com - 12/02/2009, 05:27 WIB
 

JAKARTA, RABU - Peluncuran perdana bus transjakarta koridor VIII terancam mundur dari rencana semula, 14 Februari. Dinas Perhubungan DKI belum dapat memastikan waktu peluncuran perdana karena masih harus memperbaiki berbagai fasilitas pendukung dan berkoordinasi dengan polisi.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta M Tauchid Tjakra Amidjaja saat rapat kerja dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta, Rabu (11/2) di Jakarta Pusat, menyatakan, pihaknya belum dapat memastikan peluncuran perdana itu.

Sampai saat ini masih ada separator jalur bus khusus yang rusak dan halte yang tidak layak didatangi oleh penumpang. Dishub DKI Jakarta tidak yakin semua perbaikan itu dapat selesai dalam tiga hari ke depan.

Namun, jika target peluncuran meleset, bus transjakarta koridor VIII tetap akan diluncurkan paling lama seminggu dari target semula. Bus transjakarta dipastikan akan beroperasi pada Februari ini. Belum siapnya pengoperasian koridor VIII juga terlihat dari belum dilaporkannya rencana pengoperasian koridor Lebak Bulus-Harmoni ke meja Gubernur. Padahal, proyek besar Pemerintah Provinsi DKI dapat dioperasikan jika sudah mendapat izin Gubernur.

Pada kesempatan terpisah, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo juga belum dapat memastikan peluncuran koridor VIII pada 14 Februari. Fauzi akan melihat perkembangan dalam tiga hari terakhir sebelum mengambil keputusan untuk mengoperasikan koridor VIII atau menundanya.

”Masih ada 3 x 24 jam. Tunggu saja,” kata Fauzi.

Koridor VIII membentang dari Terminal Lebak Bulus sampai Halte Harmoni sepanjang 26 kilometer. Namun, pengoperasian perdana bus itu akan dilakukan dari Terminal Lebak Bulus sampai Halte Indosiar, Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.

Pengoperasian setengah rute itu dilakukan karena bus yang tersedia hanya 25 unit dari 45 unit yang dibutuhkan. Penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan sampai ke Harmoni dapat menumpang bus transjakarta koridor III, Kalideres-Harmoni.

Risiko kecil

Menurut Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta Daryati Asrining Rini, Halte Indosiar dipilih sebagai halte transfer menggantikan Halte Jelambar karena persinggungan dengan arus lalu lintas lain lebih kecil daripada di Halte Jelambar dan Tomang. Dengan demikian, kemacetan dan risiko kecelakaan dapat ditekan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com