Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluncuran Koridor VIII Ditunda hingga Pekan Depan

Kompas.com - 12/02/2009, 21:02 WIB

JAKARTA, KAMIS — Sejumlah prasarana penunjang operasional bus transjakarta koridor VIII Lebakbulus-Indosiar hingga Kamis (12/2), dua hari menjelang peluncuran yang ditetapkan, Sabtu (14/2), dalam kondisi belum siap. Fasilitas jalan di sejumlah titik dalam kondisi rusak dan rambu lalu lintas di sejumlah perlintasan belum tersedia.

Selain itu, halte banyak sampah dan kotor, separator di sepanjang 20 kilometer (pulang pergi) rusak belum dirapikan, dan sejumlah halte belum memiliki nama.

Fasilitas lainnya yang belum tersedia antara lain petugas pengatur jalan di putaran dan persimpangan jalan. Pompa air di sejumlah halte yang dicuri warga belum terpasang, beberapa dahan dan ranting pohon masih dibiarkan membentang ke badan jalan sehingga menghalangi perjalanan bus.

Berbagai kekurangan ini terpantau dalam uji coba koridor VIII yang menggunakan bus milik PT Primajasa bernomor polisi B 7035 IV yang dikemudikan pramudi Novi.

Dalam uji coba, waktu tempuh perjalanan dari Lebakbulus-Indosiar selama satu jam 10 menit. Sementara dari Indosiar menuju Lebak Bulus selama satu jam 30 menit (arus lalu lintas di beberapa titik padat). Bus sempat mengisi bahan bakar gas selama 15 menit (tanpa ikut dalam antrean panjang bus serupa).

Sejauh pengamatan, jalan rusak terjadi di jembatan layang Kebon Jeruk serta menjelang dan sesudah halte Kebayoran Lama. Separator rusak dan belum dirapikan selepas terowongan Kebayoran Lama menuju Pondok Indah.

Umumnya halte dalam kondisi kotor, banyak sampah, dan debu. Sejumlah petugas terlihat sedang membersihkan halte Simprug dan Permata Hijau.

Di sejumlah pelintasan di Jalan Panjang tak terdapat rambu-rambu lalu lintas dan lampu penerangan. Kondisi ini membahayakan bagi warga yang akan menyeberang jalan. Sementara tiga pompa air untuk penurasan di halte Simprug, Permata Hijau, dan Sukabumi Utara belum dipasang kembali.

Ditunda

Melihat kondisi fasilitas penunjang belum siap, Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Bus Transjakarta Daryati Asrining Rini memutuskan menunda peluncuran perdana koridor itu.

"Banyak fasilitas penunjang yang masih harus diperbaiki dan ditambah. Makanya, peluncuran ditunda hingga pekan depan," ujar Rini. Menurut dia, sebanyak 25 bus bantuan dari pemenang lelang bus koridor IV dan VI PT Primajasa (sebanyak 15 bus) serta V dan VII PT Lorena (10 bus). (PIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com