BATAM, SELASA - Batam memerlukan rumah sakit jiwa (RSJ)untuk menangani penderita gangguan jiwa seperti stres dan gila secara lebih intensif mengingat jumlah penderita penyakit tersebut di kota industri terus bertambah.
"Selama ini penanganan penderita sakit jiwa tidak maksimal karena Batam belum memiliki RSJ," kata Kepala Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Batam Syuzairi di Batam, Selasa.
Krisis global yang menimbulkan banyak pemutusan hubungan kerja (PHK) memicu pertambahan jumlah penderita stres di kota industri.
Selain itu, sebagai kota singgah Tenaga Kerja Indonesia (YKI) ke Malaysia dan Singapura, banyak pekerja migran yang mengalami stress tinggal di Batam.
"Banyak orang stres di Batam, baik tenaga kerja yang dipulangkan dari luar negeri, maupun yang dari Batam sendiri," katanya.
Menurut dia, RSJ lebih baik dibangun di pulau sendiri agar terhadap penderita gangguan jiwa lebih intensif. Ia mengatakan dana pembangunan RSJ bisa dialokasikan provinsi. "Tapi, kalau tidak, kita bangun sendiri," katanya.
Ia menyebutkan selama ini penderita penyakit jiwa diinapkan di tempat penampungan, kemudian diantar ke keluarganya. Cara itu dinilai kurang efektif.
"Begitu diberikan kepada keluarganya, tidak ada perubahan, karena kita tidak memberikan pembinaan, hanya menginapkan saja," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.