Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Renyahnya Fulus dari Bisnis Camilan

Kompas.com - 04/03/2009, 12:24 WIB

Berani bertaruh, sebagian dari Anda pasti doyan ngemil. Selain memanjakan lidah, memakan camilan juga membantu mengusir rasa bosan. Selain itu, kacang bisa mengusir stres. Apalagi, aktivitas mengudap makanan kecil ini bisa dilakukan kapan dan di mana saja. Anda bisa melakukannya sambil bekerja di kantor, atau di saat ngobrol dengan teman.

Kebiasaan ngemil ini membuat pasar makanan camilan semakin semarak. Anda bisa menjumpai pelbagai camilan, seperti keripik, kacang, dan kerupuk, dengan mudah di pasar atau supermarket. Meski penjualnya sudah banyak, camilan ini tetap laris manis.

Tak heran, peluang bisnis makanan camilan juga semakin merekah. Tak hanya pemain besar, pemain kecil pun turut menikmati rezeki ini. Salah satunya adalah Budi Utoyo yang menggarap makanan cepat saji dengan bendera usaha Clup-Clup sejak tahun 2004.

Clup-Clup menggunakan konsep cepat saji lantaran proses menggarapnya tinggal mencelupkan makanan ke minyak goreng. Bisa juga tinggal mencelupkannya ke air mendidih alias direbus. Lewat konsep ini, Budi membidik konsumen yang suka ngemil makanan sehat.

Clup-Clup menjajakan makanan berbahan baku seafood, seperti ikan, udang, cumi, dan kepiting. Bentuk penyajiannya cukup unik. Aneka menu ditusukan lidi sehingga mirip sate.

Untuk mengembangkan bisnisnya, sejak tahun 2004, Budi membuat konsep kemitraan. Saat ini, Clup-Clup sudah memiliki 35 gerai yang tersebar di Jakarta, Bekasi, Makassar, Medan, Bali, Lombok, Palembang, Banjarmasin, dan Lombok.

"Prosedur menjadi mitra cukup mudah dan cepat," ujar Budi. Syaratnya, calon mitra cukup membayar biaya kemitraan sebesar Rp 17,5 juta untuk kerja sama selama lima tahun.

Biaya sebesar ini mencakup pembelian gerobak dan aneka peralatan masak, seperti kompor, tabung gas, dan genset mini. Tak ketinggalan, Clup Clup juga memberi pelatihan bagi karyawan si mitra. Namun, mitra tetap diwajibkan membayar biaya royalti sebesar 5 persen dari total omzet bulanan. "Kalau pendapatan mitra kurang dari Rp 7 juta per bulan, saya membebaskan mereka dari biaya ini," kata Budi.

Modal balik empat bulan

Dalam menjalankan usahanya, mitra perlu merogoh kocek Rp 1 juta-Rp 2 juta lagi untuk membeli bahan baku dari pusat untuk kebutuhan sebulan yang cukup untuk 300-400 porsi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com