Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan RSH, Pengusaha Harapkan Dukungan Pemerintah

Kompas.com - 05/03/2009, 21:22 WIB

SURABAYA, KAMIS — Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia menargetkan pengurangan backlog atau penumpukan kebutuhan rumah sederhana sehat atau RSH di Jawa Timur tahun 2007 sebanyak 6.000 unit. Namun, pada tahun 2008 pembangunan RSH di Jawa Timur turun hingga 50 persen atau hanya mencapai 3.000 unit. Karena itu, pengembang mengharapkan dukungan pemerintah provinsi dan daerah untuk memberikan kemudahan pembangunan RSH.

Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Jawa Timur Nurhadi mengungkapkan, dengan patokan harga Rp 55 per unit, pembangunan RSH terpaksa dilakukan di daerah pinggiran untuk menekan tingginya harga tanah. Dengan lokasi tersebut, maka pengembang terbebani penyediaan sarana jalan, listrik, serta air.

Perlu ada koordinasi dari pemerintah daerah untuk memfasilitasi keberadaan RSH sehingga percepatan pembangunan dapat dilakukan, ucap Nurhadi, Kamis (5/3) di Surabaya.

Menurut Nurhadi, selama ini tidak semua kabupaten dan kota memberikan kemudahan perizinan dan legalitas pembangunan RSH. Karena itu, Apersi mengharapkan adanya regulasi khusus serta pembedaan mekanisme perizinan RSH dengan pembangunan rumah komersial.

Penyediaan RSH adalah kewajiban negara. Kami mohon ada perhatian dan regulasi khusus dari masing-masing pemerintah daerah. "Kami juga meminta Gubernur untuk menyampaikan hal ini kepada para bupati di daerah," ungkapnya.

Menanggapi hal ini Gubernur Soekarwo menyatakan, nota kesepakatan kerja sama tentang pembangunan RSH sudah dicanangkan di 37 kabupaten/kota di Jawa Timur (kecuali Surabaya). Karena itu, kesepakatan percepatan pembangunan di tingkat daerah harus dijalankan.

Kurang sosialisasi

Kepala Dinas Pemukiman Provinsi Jawa Timur Budi Susilo menambahkan, pemerintah sebenarnya telah memberikan berbagai macam kemudahan dan bantuan pada masyarakat miskin untuk membeli RSH. Namun, kemudahan-kemudahan tersebut kurang tersosialisasikan sehingga percepatan pembangunan RSH terhambat.

Banyak masyarakat miskin dengan penghasilan di bawah Rp 2,5 juta per bulan yang tak tahu tawaran kemudahan cicilan pembelian RSH dari pemerintah. Kemudahan tersebut antara lain pinjaman uang muka, potongan kredit pinjaman, dan pembangunan infrastruktur RSH, jelasnya.

Meski demikian, Budi mengakui, perbankan kadang sulit mengucurkan kredit pada masyarakat miskin. Penghasilan yang tak tetap menjadikan bank sulit melirik masyarakat miskin yang mereka nilai tidak visible untuk mendapatkan kucuran kredit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com