Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jorge Paulo Lemann: Bankir, Petenis, dan Juragan Bir van Brasil (2)

Kompas.com - 10/03/2009, 10:07 WIB

Pada 1989, Jorge Naulo Lemann dan dua orang rekannya mengambil keputusan bersejarah di bisnis bir. Mereka mulai memasuki bisnis bir dengan membeli Brahma, produsen bir tradisional Brasil. Lemann dkk terbukti bertangan dingin di bisnis minuman beralkohol itu. Dia berhasil menyulap Brahma, dari sebuah perusahaan bir kelas rumahan menjadi perusahaan bir kelas dunia. Kini, kerajaan bisnis bir milik Lemann menggurita dan terbesar sejagad.

Kisah sukses Jorge Paulo Lemann berbisnis minuman beralkohol berawal pada 1989. Waktu itu, dia dan dua rekannya membeli produsen bir Brasil bernama Companhia Cervejaria Brahma.

Perusahaan minuman beralkohol ini berdiri pada 1888. Pemilik sekaligus pendirinya adalah Villiger & Cia. Sesuai nama perusahaannya, produk bir perusahaan ini bermerek Brahma.

Lemann membeli Brahma dengan harga 50 juta dollar AS. Saat itu Brahma merupakan produsen bir kelas rumahan dan masih dikelola secara tradisional. Pemasaran bir ini juga sebatas di Brasil.

Begitu berpindah tangan, Lemann langsung merombak besar-besaran pengelolaan Brahma. Dia menyerahkan operasional Brahma kepada Marcel Telles, satu dari dua rekan kongsi di bisnis ini. Lemann bertugas mengembangkan strategi perusahaan bir tersebut.

Pelan-pelan perombakan manajemen ini membuahkan hasil. Di bawah pengelolaan ketiga pebisnis itu, Brahma berkembang dengan pesat. Pemasarannya pun menembus ke negara lain.

Pada 1999 Lemann membuat gebrakan yang mengubah peta bisnis bir di Brasil. Ia membeli Companhia Antartica Paulista, produsen bir dan pesaing berat Brahma. Selarjutnya, Lemann menggabungkan Brahma dan Paulista, menghasilkan Companhia de Bebidas das Americas atau yang dikenal dengan AmBev.

AmBev pun gencar berekspansi ke seluruh Amerika Selatan. Pada 2002 AmBev mencaplok Quinsa, produsen bir terkenal di Argentina, Quilmes. AmBev membayar sekitar 600 juta dollar AS untuk memboyong 36,1 persen saham Quinsa.

Berkat ekspansi plus akuisisi perusahaan lain, pada 2004 AmBev menguasai 70 persen pasar bir di Brasil dan menjadi produsen bir terbesar ketiga di dunia. AmBev juga masuk rekor sebagai perusahaan paling cepat tumbuh di seluruh dunia.

Masih pada tahun 2004, AmBev mengumumkan rencana merger dengan produsen bir Belgia, Interbrew. Total dana yang terlibat dalam proses merger ini mencapai 11,4 miliar dollar AS. Merger tersebut terwujud pada akhir Agustus 2004.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com